Sejak September lalu, peternak sapi perah dan pengepul susu di Pasuruan, Jatim, membuang susu segar karena tak terserap oleh industri susu olahan. Mereka terpaksa membuang susu segar karena usia susu hanya 48 jam (¬ Detik).
Ini bukan peristiwa pertama kali di Indonesia. Abad lalu, tahun 1980-an, terjadi heboh nasional karena peternak sapi perah di Pujon, Kabupaten Malang, Jatim, membuang bertruk-truk tangki susu ke sungai, tersebab pasar tak mampu menyerapnya.
Indonesia banyak masalah; negeri lain juga sih. Namun sejumlah masalah di Indonesia sebenarnya menjadi laboratorium problematika sosial ekonomi yang hidup, untuk modal belajar para calon politikus dan politikus di parlemen. Demikian pula para politikus yang ingin menjadi kepala daerah, menteri, maupun yang lebih tinggi, terlepas dari suka susu atau tidak.
¬ Gambar praolah: Unsplash, ilustrasi oleh kecerdasan artifisial
4 Comments
Hiromi Shinya, ya, Bang Paman? Setuju dgn beliau..
Ya betul. Hiromi Shinya 👍🙏💐
BTW gak semua orang kuat susu juga kan ya?
Dan si bayi sapi pun melongo. Tahu gitu dibiarin nyusu aja terus sama induknya.
Rumit memang.
BTW kata siapa itu orang Jepang yang bulls buku mukjizat enzim, manusia dewasa gak mengonsumsi susu gpp. Buktinya sapi dewasa juga gak nyusu.
Duh lupa namanya. Dia dokter bedah, krn sejak kecil belajar bela diri senjata tajam, dia menggunakan pisau operasi dengan tangan kanan dan kiri sama terampilnya.
Sbg dokter bedah pula dia tahu penyebab penyakit dalam adalah pola konsumsi