Maksud kalimat berpantun pada stiker helm ini sudah jelas, kecuali bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Dalam tuturan tidak hemat kata, kalimat ini berbunyi “martabak kue pancong, orang yang nabrak berarti bencong”. Gaya bahasa lisan jika dibuat tulisan memang dapat membingungkan.
Tetapi di sini saya tak membahas bahasa. Ada yang lebih serius: soal bencong atau banci atau wandu dalam bahasa Jawa. Wadam, wanita Adam, menurut istilah 1970-an, kemudian menjadi waria, wanita tapi pria, pada 1980-an. Pada akhir 1990-an menjadi bences.
Apa perbedaan transeksual, transgender, dan transpuan, sila Anda cari. Lebih menarik bagi saya kenapa kita cenderung suka merendahkan pria yang kewanita-wanitaan? Sikap tak tegas bersikap disebut sikap banci. Holo, atau pipa kotak, berukuran di bawah spesifikasi disebut holo banci.
Maka untuk melucu, dalam karnaval RW selalu muncul pria bergincu pakai rok dengan gaya kemayu berlebihan. Dalam pentas dan aneka obrolan lucu selalu ada adegan pria kemayu dengan lagak lewah.
Saya tak tahu jawabannya justru karena saya pernah menjadi bagian dari peleceh itu, bahkan mungkin sekarang pun masih. Padahal mestinya kita memperlakukan setiap orang secara wajar, apa pun orientasi seksualnya sepanjang tak mengganggu kita ya kita biasa saja.
Sepuluh tahun silam, saya pernah kalah mental saat berjalan pada suatu malam menyalip dua waria pemgamen. Mereka menegur saya kenapa berjalan cepat lalu membuntuti kecepatan saya. Saya makin cepat mereka kian bergegas, dengan cekikikan dan terus mengganggu dengan kata-kata.
Akhirnya saya belok ke sebuah gang perkampungan padat yang tak saya kenal, karena saya yakin kalau sesuatu terjadi ada tempat berlindung. Padahal saya sering berjalan sendiri, di beberapa tempat akhirnya dikenal oleh orang jalanan setempat, karena kami saling respek, namun belum pernah saya setakut itu.
Setelah peristiwa berlalu, saya sadar tak semua waria begitu. Mungkin mereka iseng karena melihat seorang pria dewasa tampak jatuh mental.
Likuran tahun silam, pada suatu malam, saya yang hampir terlempar dari angkot yang melaju oleng, pernah diselamatkan dua pria kekar berotot yang berkaus jaring. Salah satu pria itu gagah gemulai. Usai menyambar saya sehingga saya selamat, keduanya kembali duduk mesra seperti biasa. Mas Gemulai kembali melendoti Mas Berbulu. Tengah malam itu mereka pulang dari sebuah diskotek agak kumuh yang disukai gay.
2 Comments
Mungkin, antara lain karena ini?
https://www.bible.com/id/bible/306/1CO.6.9-10.TB
Oh 🙏🙈