Saya tak tahu dari sepuluh jepretan kamera ponsel Anda berapakah yang gambarnya bermanfaat bagi orang lain.
Orang lain itu bisa keluarga yang Anda beri foto rujak yang sedang Anda kudap di warung lalu Anda tawari apakah mau kalau dibelikan. Bisa juga gambar talang bocor yang Anda kirim ke tukang langganan. Atau foto bersama guru TK yang Anda jenguk ke rumahnya, lalu Anda membagikannya ke teman sealmamater.
Di luar itu ada banyak foto jepretan yang amat personal. Tak ada manfaat bagi orang lain. Lihat saja misalnya foto-foto ini, yang saya jepret tadi pagi. Saya memotretnya karena impulsif. Soal hasil tentu mengundang tawa Anda apalagi orang yang berkelas fotografer.
Saya tergerak memotretnya karena tadi pagi bisa bangun awal, dan ketika akan pergi membeli nasi uduk serta tahu isi saya mendapati cahaya kemuning mentari. Untuk mata saya tadi pagi hal itu menarik. Kemarin dan besok mungkin saya abaikan.
Hanya berupa bayangan pada tembok dan rupa hiasan dinding pagar yang tak berlumut apa menariknya? Saya yakin tak menarik juga tak indah bagi Anda. Saya sendiri pun tak dapat menjelaskan alasan lebih jauh. Bahkan saat menjepret pun saya tak berpikir pantasnya foto-foto macam ini akan saya apakan.
Seperti banyak orang, foto-foto tak penting hasil jepretan ponsel itu akhirnya saya hapus supaya beban ponsel berkurang. Apakah Anda juga punya banyak foto tak penting yang akhirnya Anda musnahkan?
2 Comments
Banyak foto tak penting sudah saya musnahkan, dan banyak juga yang belum saya musnahkan karena males.
Nah! 🙈🙈🙈🙈🙈