Jadi, alasan apa sebenarnya mereka (kini) tak menyukai Jokowi?

Ada empat kaum pembenci Mulyono namun mereka belum tentu sehaluan. Entahlah Anda termasuk yang mana.

▒ Lama baca < 1 menit

Prabu Mulyono dan Pangeran Fufufafa

Kamsi memanggil Kamso, suaminya, ke ruang tamu. Tiba di sana, tampak Kamsi senyam-senyum di depan Bu Ratna Mentimun yang agak cemberut.

“Ini ada Mas Kam, Bu. Biar dia yang jelasin…”

“Ada apa ya, Bu?”

“Tadi saya nanya serius kenapa Jokowi mau pensiun kok masih dimusuhin banyak orang?” kata Bu Ratna.

“Namanya orang, ada yang suka dan nggak suka sama pemimpin, Bu,” jawab Kamso.

“Huh, tadi Jeng Kamsi juga bilang gitu. Kalimatnya beda, namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada yang nggak. Tapi saya nggak puas, Mas Kam,” sahut Bu Ratna.

Kamso menghindari jawaban tegas supaya tidak bikin ibu sepuh itu marah karena tak sepakat dengan sudut pandang Kamso dan juga Kamsi.

“Terus terang sajalah. Anak dan menantu saya juga nggak mau jawab, alasannya demi kesehatan saya. Mereka tahu saya penggemar berat Jokowi. Tapi saya nggak serapuh yang mereka bayangin. Ayolah, Mas Kam. Saya udah makan asem garam kehidupan, nggak bakal ambruk kalo kecewa.”

Akhirnya Kamso menjawab, dengan awalan,”Konon kabarnya ini, Bu.” Kalau diringkas jadi begini. Ada empat kaum. Pertama: sejak dulu tak suka Jokowi, mereka ini dalam dua kali pilpres selalu memilih Prabowo. Mereka bukan simpatisan maupun apalagi kader Gerindra.

“Tapi setelah Bowo sama Jokowi berdamai, mereka kecewa, merasa ditinggalin Bowo, cuma diperalat, tentu tetap benci Jokowi sekaligus juga ogah milih Bowo lagi. Mereka kemarin milih Anies. Bahkan mereka juga keras ke Gibran,” Kamso menambahkan catatan.

Kedua: sebagian simpatisan Gerindra, yang tetap nggak suka Jokowi tapi tetap milih Prabowo meskipun ada Gibran. Karena yang penting Prabowo, bukan ban serepnya. “Mereka lebih lunak, nggak nunjukin sikap negatif keras ke Jokowi,” kata Kamso.

Ketiga: mereka yang dulu pro-Jokowi tapi kecewa merasa dikhianati setelah MK meloloskan Gibran dan ternyata langsung dia manfaatkan. “Bapak sama anak mereka ledek terus,” ujar Kamso.

Keempat: kaum entah.

“Mas Kam dan Jeng Kamsi ikut yang mana?” tanya Bu Ratna.

“Kami ikut koperasi, Bu,” kata Kamsi. Bu Ratna langsung mencubitnya.

¬ Gambar praolah: Antara

¬ Banyak orang gandrung info keburukan Jokowi

3 Comments

Junianto Senin 14 Oktober 2024 ~ 18.50 Reply

Saya ikut yang ketiga. Tapi saya tidak meledek terus bapak dan anak itu — hanya ngrombyongi kalau ada yang meledek.😁

Pemilik Blog Rabu 16 Oktober 2024 ~ 17.25 Reply

Terus Lik Jun ikut koperasi kapan?

Junianto Kamis 17 Oktober 2024 ~ 08.00 Reply

Sebenarnya dekat rumah saya ada koperasi tapi saya ogah ikut, karena itu koperasi simpan pinjam alias bank plecit.

Saya akan jadi anggota koperasi jika nanti Joko Widodo bikin koperasi di Solo eh Karanganyar.

Tinggalkan Balasan