Berita tentang Gibran Rakabuming ini menarik sekaligus lucu karena para petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) tak tahu si tholé itu di mana.
Saya sebut lucu karena sebenarnya wajar jika mereka tak tahu. Bahkan misalnya tak ada kasus fufufafa pun mereka tahu maupun tidak tahu bukan hal penting.
Di bawah kelompok berita, atau kategori kalau dalam blog, Orang Kulit Hitam itu Inilah menghubungi sejumlah tokoh KIM. Judul beritanya menyebut Gibran menghilang.
Misalnya saya petinggi partai di KIM, belum tentu saya tahu Gibran di mana. Sebagai pengurus partai, apalagi menjelang 20 Oktober, saya punya banyak urusan.
Di sisi lain tak ada kewajiban tim Gibran untuk memberi tahu maupun tempe keberadaan dirinya kepada saya. Kalau saat kampanye Pilpres 2024 tentu ada tim yang mengabari saya karena orang partai saya pun ada dalam tim pemenangan.
Misalnya Gibran hari ini masih wali kota di Sala, saya sebagai kepala dinas juga belum tentu tahu dia di mana sekarang, kecuali saya pegang agenda acara termasuk kunjungan, namun bukan inspeksi mendadak. Bahkan bisa saja saya tahu keberadaan dan kegiatan wali kota dari media sosial.
Atau, barangkali, berita ini naik karena ada selentingan baru soal Gibran?
Ada baiknya reporter menanya Mahfud MD soal Gibran, syukur kalau mendapatkan pose eks cawapres itu sedang membungkuk sambil menaruh sebelah telapak tangan secara mendatar di depan kening, seolah berucap, “Gibran di mana ya?”
Perlukah ada yang melapor polisi seperti tempo hari menyangkut Kaesang? Tak perlu. Kenafa? Kaesang Pangarep bukanlah wapres terpilih yang sedang menunggu pelantikan. Kalau Gibran kini tak leluasa pergi ke mana pun. Banyak hal yang harus dia siapkan. Tak mungkin dia menghilang.
4 Comments
Semoga dia tak punya aji-aji “bisa hilang tafi tidak bisa muncul kembali”.
Wah gawat kalo ndak mecungul. Kesian pemujanya, kehilangan sesembahan
Termasuk konco lawas njenengan kae….
Teman lawas saya nggak banyak tapi juga nggak dikit, maka saya harus mecandrai sesuai isyarat Lik Jun 🙏