Gaya nglulu Putra Mulyono, si Putra Nebeng

Inilah gaya Jawa Kaesang menghadapi serangan, dengan cara nglulu: mengafirmasi ledekan lawan. Jurus nglulu Gibran bisa jos gandhos.

▒ Lama baca < 1 menit

Jual rompi ala Kaesang: Putra Mulyono

Ketua PSI Kaesang Pangarep saat membagikan susu dan buku di Tangerang, Banten, mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono. Tak ada yang aneh apalagi mengagetkan. Dalam budaya Jawa, itulah yang disebut nglulu, dari kata lulu, artinya memberikan melebihi yang diminta karena hatinya kesal.

Kedua anak Jokowi, yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang, terbiasa dengan cara nglulu. Menangkis serangan dengan mengiakan, merunduk, merendahkan diri, namun dalam hati tertawa, dan berucap, “Piyé? Kowé wis puwassss, marem?”

Itu tadi contoh nglulu defensif. Diejek sebagai wali kota karbitan ya sekalian diakui sambil memaparkan prestasi. Nama bapaknya akhirnya disebut sebagai Mulyono, padahal nama itu sudah dibatalkan karena berat, bikin Jokowi kecil tidak sehat, lantas si anak bikin rompi Putra Mulyono.

Nglulu juga bisa dilakukan secara ofensif. Misalnya menyerang keluarga Jokowi dengan cara meninggikan mereka, memuliakan dengan tutur kata bertakzim, padahal itu menyiratkan, bukan menyuratkan, ejekan bahkan lebih buruk dari itu. Hanya jika orang yang diserang paham, mereka — termasuk para loyalis — merasa disayat welad (sembilu).

Lalu bagaimana nilai komunikasi rompi Kaesang? Bagus. Kalau skala nilainya 1—10, dia dapat 8. Namun ada yang lebih canggih dari itu. Dengan memainkan jurus Putra Mulyono, dia sekaligus menepikan pasal semantik nebeng jet privat.

Padahal titik kemenangan dia, juga abang iparnya, Bobby Nasution, sejauh ini aman karena KPK ternyata kehilangan taring. Kalau Kaesang pakai rompi yang memuat kata nebeng, itu nglulu yang menantang.

Kaesang bisa pede dalam nglulu nebeng, tetapi entah bagaimana partainya, yang semula berkilah masalah jet adalah urusan pribadi Kaesang, tetapi ketika dia mendatangi KPK menjelang tenggat, pengurus partai mendampingi bahkan menjadi jubir. Dari sisi unsur nama partai memang cocok: solidaritas.

Lalu gaya nglulu Gibran? Dia belum muncul dengan kaus bertuliskan fufufafa. Misalnya, “fufufafa emang gua, masalah lo afa?”

Dia bisa dan berhak begitu karena secara tidak langsung sudah menyangkal bahwa akun fufufafa di Kaskus itu miliknya, dan Menteri Budi Muni Arie Setiadi sudah menyangkal tegas. Sebagai menkominfo tak mungkin dia memberikan informasi sesat. Tidak mungkin dia mung muni atau asal bunyi.

6 Comments

Seno Gumira Ajidarma Rabu 25 September 2024 ~ 07.34 Reply

Ngelmu Nglulu namanya

Pemilik Blog Rabu 25 September 2024 ~ 07.49 Reply

Hahaha lalu semua pihak saling nglulu 😂

Junianto Rabu 25 September 2024 ~ 07.18 Reply

Saya menunggu Kaesang memakai rompi bertuliskan ADIK FUFUFAFA.

Pemilik Blog Rabu 25 September 2024 ~ 07.49 Reply

Mungkin sudah masuk itu barang 😂

Tinggalkan Balasan