Jika Anda tahu akan ada pilkada serentak, itu bagus. Bahwa Anda tak tahu tanggal berapa bulan apa pilkada akan digelar, menurut kesan saya Anda banyak temannya.
Tetapi untuk mempermudah Anda membantu putra-putri dan keponakan, atau malah cucu, mengerjakan PR inilah data yang penting:
- Pilkada 2024 akan berlangsung 27 November nanti
- Pemilihan gubernur dan wakil gubernur akan berlangsung di 9 provinsi
- Pemilihan wali kota dan wakil wali kota akan berlangsung di 37 kota
- Pemihan bupati dan wakil bupati akan berlangsung 224 kabupaten
- Sehingga totalnya akan ada berapa wilayah pemilihan? Silakan berhitung secara mencongak sambil ndremimil atau bergumam
Menurut hasil survei Litbang Kompas, dengan mewawancarai 536 responden di 38 provinsi, 34 persen responden tak tahu siapa cagub, cawali/cawalkot, dan cabup di wilayahnya.
Silakan lihat infografik, karena ada persentase yang tahu cawali dan cabup di wilayahnya.
Oh ya, di luar topik: saya membayangkan, bagi orang luar, soal calon ini membingungkan untuk kota dan kabupaten yang namanya sama. Hanya warga setempat yang lebih paham mereka ikut kota atau kabupaten. Misalnya warga Bekasi, Tangerang, dan Bogor.
Lalu dari kelompok responden yang sudah tahu ada pilkada di wilayahnya ternyata ada 68,5 persen, hampir tujuh dari sepuluh orang, yang belum punya calon gubernur, wali kota, dan bupati — tentu plus wakil masing-masing kandidat. Artinya mereka belum tahu akan memilih siapa. Maka, eh tentu, itulah perlunya kampanye. Sedangkan yang sudah tahu akan memilih siapa untuk gubernur, wali kota, dan bupati ada 16,4 persen — tak sampai seperlima.
Perihal minat publik terhadap isu pilkada di wilayahnya, ada 57,2 persen yang setidaknya seminggu sekali membaca berita tentang hal itu.
Bagi saya sebenarnya ada hal lain yang menarik, dan perlu di survei, yakni apakah publik di Jabar, Banten, Jateng, DIY, dan Jatim peduli pilkada di luar wilayahnya, yakni Pilgub Jakarta? Kota Monas ini adalah etalase politik Indonesia.
Oh ya, ada soal lain. Dalam Pilkada 2024 ini 35 wilayah berisi paslon tunggal yang akan melawan kotak kosong. Apakah wilayah Anda termasuk itu?
Ehm, lalu kotak kosongnya berupa kotak suara? Tidak. Kotak kosong itu bidang polos dalam surat suara yang bersanding dengan bidang berisi gambar paslon tunggal.
Jika Anda akan memilih kotak kosong, cobloslah bidang yang bagi pihak lawan mungkin disebut kotak amsyong itu. Surat suara Anda dalam kotak suara akan bercampur dengan surat suara pencoblos paslon tunggal, untuk kemudian dihitung oleh panitia.
¬ Infografik: Kompas
2 Comments
Saya (dan keluarga) enggak akan milih.
😂😂😂