Macet 17 jam di Puncak, BAB di kebun teh

Klise. Lagu lama. Setiap akhir pekan panjang, lalu lintas di Puncak pasti macet. Tapi kenapa orang tak jera?

▒ Lama baca < 1 menit

Macet 17 jam di Puncak, BAB di kebun teh

“Sejak subuh tadi, banyak kendaraan yang dimatikan untuk menghemat bahan bakar karena sulit bergerak, bahkan beberapa kendaraan mengalami overheat.”

Jumar Sudiyana, warga Cianjur, Jabar, yang bersama rombongan terjebak macet hampir 17 jam di Puncak. Kemacetan parah saat akhir pekan panjang ini juga mempersulit wisatawan mendapatkan makanan, minuman, dan mencari tempat untuk buang air. Beberapa wisatawan terpaksa menggunakan perkebunan teh di sekitar jalan sebagai tempat darurat untuk buang air besar dan kecil. (¬ Kompas.id)

Macet 17 jam di Puncak, BAB di kebun teh

6 Comments

Pemilik Blog Senin 16 September 2024 ~ 19.57 Reply

Yah gimana lagi, libur memang buat berlibur, yang jadi masalah liburnya bareng. Di luar itu harus cuti.

Junianto Senin 16 September 2024 ~ 21.01 Reply

Berkahnya, warung istri saya sangat rame pembeli, mayoritas dari luar kota (hari Minggu kemarin), dan rame pembeli pada Sabtu dan Senin hari ini.

Pemilik Blog Selasa 17 September 2024 ~ 07.01

Nah itu, patut disyukuri di tengah rasan-rasan konsumsi masyarakat melemah 🙏💐

Junianto Selasa 17 September 2024 ~ 07.24 Reply

Iya, Paman, kami selalu bersyukur.

Tapi tentang konsumsi masyarakat melemah memang benar adanya. Dahulu warung istri saya selalu rame dan sangat rame tiap hari, sekarang : sangat rame di libur panjang, rame di akhir pekan/weekend, dan biasa di hari kerja/weekdays.

Tinggalkan Balasan