Masalah Mulyono

Arti nama Mulyono itu baik. Tapi kenapa seperti jadi nama ejekan untuk Joko Widodo? Perlu penjelasan yang bertanggung jawab.

▒ Lama baca < 1 menit

Masalah nama Raja Jawa Joko Mulyono

“Ah lebih baik aku tanya kalian. Orang Jawa pasti dapat jelaskan soal nama Mulyono, kan?” kata Oma Anita Sada saat jalan pagi, lalu singgah sebentar ke rumah Kamso dan Kamsi. Dalam usia menjelang 80, Oma yang kadang disapa Nini itu masih sehat.

“Ada masalah dengan Mulyono, Oma? Itu nama tukang di mana?” tanya Kamso. Kamsi tertawa.

“Ah, Mas Kam ini macam kura-kura dalam perahu pula. Aku mau tahu apakah nama Mulyono itu buruk, maka jadi julukan buat Jokowi. Pak Mahfud juga sebut Mulyono. Bagaimana bisa?”

“Mulyono itu memang nama asli dia waktu lahir. Artinya harapan semoga mulia, luhur. Kebetulan dia lahir di Rumah Sakit Brayat Minulyo Solo, artinya keluarga yang dimuliakan. Karena sakit-sakitan, orangtuanya mengganti nama anak itu jadi Joko Widodo, artinya lelaki yang tulus dan selamat senantiasa. Bung Karno dulu nama aslinya Kusno, lalu karena dia sering sakit, orangtuanya mengganti nama jadi Sukarno, dari nama tokoh wayang. Nama adalah harapan, Oma,” Kamso berceramah.

“Lantas kenapa pula sekarang Mulyono jadi nama ejekan?”

“Mungkin nggak ngejek, Oma. Kasihan Mulyono yang lain.”

“Ooo, begitu rupanya. Tapi apa benar ada kepercayaan kalau nama Mulyono lahir hari apa menurut kalender Jawa itu sering disebut akan berakibat tidak baik, Mas Kam?”

“Hmmm… Rabu Pon. Kata siapa nggak baik efeknya kalo terlalu sering disebut orang se-Indonesia? Selewat 20 Oktober nanti Mulyono memang udah expired, Oma.”

“Tadi Mas Kam bilang, orang pada nyebut Mulyono itu bukan untuk mengejek Jokowi. Lalu apa maksud sesungguhnya?”

“Oh, itu ekspresi harapan baik bukan cuma buat Jokowi, tapi juga keluarganya, supaya jadi brayat minulya sesuai tempat kelahiran, Oma.”

Kamsi tertawa.

“Mbak Kam, kenapa pula kau tertawa? Kalian jangan permainkan akulah!” tanya Oma namun disusul tawa pula.

¬ Gambar praolah: BPMI Setpres, Unsplash

4 Comments

Junianto Selasa 3 September 2024 ~ 17.02 Reply

Dalam percakapan (dan tulisan) saya tidak pernah sebut Mulyono. Saya tidak tahu mengapa,seperti ditulis dalam intro konten ini, nama itu seolah jadi nama ejekan Joko Widodo. Ya, saya nggak sudi lagi nyebut Jokowi — sebut Joko Widodo.

Pemilik Blog Selasa 3 September 2024 ~ 18.55 Reply

Wah, wah, wah, wah…

Junianto Selasa 3 September 2024 ~ 19.08 Reply

Sampaikan Tante Kamsi, ya : Joko Widodo. Bukan Jokowi.

Tinggalkan Balasan