“Lumayan, Mas. Yang baret-baret cuma stikernya, bukan mobilnya,” kata seorang kawan.
Empat tahun lalu saya menganjurkan dia untuk memasang stiker khusus antigores, buat ceruk handel pintu mobilnya. Stiker tersebut untuk mencegah baret-baret pada ceruk karena tergesek kuku. Setelah stiker kusam dan penuh goresan bisa diganti.
Dia mengeluh, gonta-ganti mobil selalu tergores kuku. Bahkan tombol pintu di dalam untuk menggerakkan kaca pun lecet tergores kuku. Demikian pula tombol remote controller.
Tadi saya mengulangi tanggapan saya empat tahun silam, “Bukan cuma pintu mobil, panci rice cooker aja banyak baret kena kuku waktu nyuci beras.”
Dulu dia juga mengeluh, “Ngerawat kukunya ke salon, ngilangin goresan kukunya ke salon mobil.” Kebetulan dia satu-satunya pria dalam keluarganya. Lainnya perempuan: istri dan dua anak mereka.
Tetapi menurut saya, kuku pendek pria juga menggores. Buktinya pada mobil yang selalu dipakai pria dan tak setiap hari membawa penumpang di depan maupun di belakang, yang paling banyak tergores adalah pintu pengemudi. Tepatnya pada ceruk di balik pegangan pintu luar.
Kalau telaten sih tanpa memasang stiker bisa secara berkala menggunakan kompon (compound) untuk menghapus goresan. Kabarnya memakai pasta gigi juga bisa.
Untuk goresan kuku pada lapisan Teflon panci penanak nasi, saya tak tahu solusinya. Lagi pula apa perlu dihapus karena tak akan dijual?
Eh, untuk rice cooker ada solusinya, ding. Bagaimana? Cucilah beras dengan saringan khusus untuk mususi — ini istilah bahasa Jawa untuk mencuci beras.
4 Comments
sampai hari ini saya mususi beras masih pakai tompo :p
Ajaib! Masih ada yang pakai itu! 👍
Lha Njenengan beli tompo di mana, pasar di Bandung atau Sala?
rupanya saya kurang lengkap menginfokan. tompo-nya tompo plastik, bukan yg anyaman bambu. biasanya warna biru bluwek atau merah marun. kalamben nyangking saking sala, awet ngantos sakmenika.
Oh! Saé! 👏👍💐