Jokowi dalam wawancara doorstepping semu

Jokowi ngeprank dengan doorstepping yang cuma akting. Tidak bisa langsung kita sebut menipu. Lalu apa dong?

β–’ Lama baca 2 menit

Setahu saya Jokowi itu orang yang percaya diri dalam segala hal, termasuk memberikan kemudahan politik untuk anak-anaknya, ditambah melanggar kepatutan lainnya. Dia tak peduli omongan negatif orang, karena buktinya lebih banyak lagi yang suka kepada dirinya dan puas terhadap kinerjanya.

Lantas kenapa dia bikin siaran pernyataan pers wagu, seolah dicegat wartawan untuk wawancara singkat?

Istana telah menayangkan video Jokowi memberikan keterangan pers (21/8/2024), seolah dalam sebuah doorstepping (cegatan) oleh wartawan. Dalam gambar tampak perekam, tetapi bukan milik wartawan, tak ada mikrofon berlogo stasiun TV, karena yang merubung cuma tiga tangan ASN Kepresidenan. Jokowi berkomentar soal rencana revisi UU Pilkada.

Di media sosial pekan lalu sudah muncul olok-olok terhadap wawancara doorstepping semu itu.

Dua hari lalu (27/8/2024), Jokowi kembali bergaya serupa, dikelilingi tiga ponsel perekam dan dua mikrofon sonder logo stasiun penyiaran. Jokowi menanggapi demo mahasiswa dan penahanan polusi terhadap demonstran.

Menurut catatan Kompas.id siang tadi (29/8/2024):

Ketika rekaman video diambil, wartawan peliput Istana sedang berada di ruang pers dan mereka akan dengan penuh semangat bersedia dilibatkan jika diundang turut wawancara dengan Presiden. Jadi, sebenarnya tak ada alasan bahwa saat itu, tak ada wartawan di lingkungan Istana. Ini berbeda dengan ketika terjadi pembatasan fisik di masa pandemi.

Video tersebut tidak bohong. Isinya memang Jokowi. Ucapan tersebut memang nyata. Namun suasana yang ditampilkan dapat menimbulkan kesan pemirsa bahwa itu wawancara doorstepping. Tetapi misalnya dilakukan oleh lebih dari media, terutama televisi, pasti gambar setiap stasiun berbeda sudut bidik.

Apakah Jokowi menipu? Tidak. Salah khalayak kenapa menafsirkan dia sedangkan dicegat wartawan.

Dua kesempatan sebelumnya, yakni 26 Januari 2024 dan 21 Juni 2024, Jokowi juga bikin doorstepping pura-pura. Edisi Januari tentang UU Pemilu. Edisi Juni tentang judi daring.

Saya belum pernah memvideokan diri untuk publik. Lalu tiba-tiba ada vlog singkat, saya sedang menyetir VW ID Buzz sambil membahas lalu lintas dan kualitas udara Jakarta karena orang malas beli mobil listrik, padahal mobil tersebut bukan punya saya, karena saya memang tidak kaya, namun ada pemirsa mengira saya punya mobil listrik baru seharga Rp1,3 miliar. Apakah saya telah berbohong?

Saya bisa berkilah, “Emang saya bilang lagi nyoba mobil baru saya? Itu kan kesimpulan sampean.”

Orang akan menyebut saya cerdik, pinter ngeprank. Sebagian mengatakan saya licik, melakukan taktik propaganda: delay the truth. Tak soal. Karena saya bukan siapa-siapa, bukan pula presiden.

Kalau saya presiden, saya akan membuat video pernyataan tentang Kaesang dan Erina. Memang sih, isinya cuma, “Lho kok nanya saya? Tanya anaknya dong! Mereka kan udah dewasa.”

3 Comments

Junianto Kamis 29 Agustus 2024 ~ 21.42 Reply

πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Pemilik Blog Kamis 29 Agustus 2024 ~ 22.59 Reply

Mari kita nyanyikan lagu Waldjinah: ayo ngguyu, ngguyu manΓ¨h, yΓ¨n ngguyu lha aja seru-seru…

Junianto Jumat 30 Agustus 2024 ~ 11.14 Reply

Pun ben sak karepe Joko Widodo-lah, Paman.

Diguyu mawon, sing banter, sing seru, tur bareng-bareng.

Tinggalkan Balasan