Punya sepiker kecil buat apa?

Mungkin Anda lebih memilih earphone dan headphone untuk menikmati musik dan film karena tak mengganggu orang lain.

▒ Lama baca < 1 menit

Punya sepiker kecil buat apa?

Pada kusen warung itu tergantung boks sepiker berdebu. “Masih bunyi?” tanya saya kepada penjaga warung. Ibu itu menggeleng, “Tauk tuh.”

Saya tak berlancang diri mencabut sepiker itu dari paku besar tempat dia bergantung. Sebenarnya saya hendak minta izin ke pemilik warung, yakni seorang pria penjual pulsa dan istrinya yang menjual nasi lauk, namun mereka sedang sibuk melayani pembeli. Saya menduga sepiker ini paling tinggi berdaya 5 W. Saya tak tahu apakah dia sudah ber-Bluetooth.

Punya sepiker kecil buat apa?

Oh, sepiker. Barang yang marak menemani ponsel adalah sepiker kecil, umumnya berkoneksi Bluetooth. Sebelumnya adalah sepiker multimedia untuk komputer sejak 1990-an. Saat itu belum lumrah Bluetooth, koneksi masih mengandalkan jek mini 5 mm. Tetapi tanpa sound card, sepiker tambahan akan membisu.

Akhirnya semua barang konsumen berteknologi baru yang mulanya mahal, keren, menjadi barang biasa yang terjangkau. Setelah rusak tinggal beli. Soal sampah produk elektronik kita percaya kepada aktor mekanisme sosial ekonomi bernama pemulung. Pokoknya barangnya sudah kita enyahkan. Bukan cara yang bijak, kata pencinta lingkungan.

Punya sepiker kecil buat apa?

Lima belas tahun silam sebelum banyak ponsel cerdas, tak semua orang butuh sepiker kecil penyumpal kuping. Padahal barang kecil berkabel itu dari pabrik disertakan dalam kemasan ponsel. Kini ada beragam penyuara telinga (earphones) maupun penyuara jemala (headphones). Kedua peranti itu memberikan keleluasaan dengar secara personal, tak mengganggu orang lain.

Untuk sepiker kecil, saya tak tahu apakah masih banyak peminatnya. Sepiker aktif Bluetooth seukuran tiga perempat bata merah, misalnya pun audionya berkualitas bagus, tetap membuat tas penuh.

Perihal sepiker aktif Bluetooth portabel, mungkin orang masih meminatinya namun itu untuk dipasang di kamar, bukan dibawa bepergian. Ada yang berdaya 15 Watt ke atas.

Adapun sepiker segenggaman tangan, yang lebih praktis untuk dibawa pergi, saat ini dengan daya 3 Watt bisa didapat seharga Rp46.000. Padahal itu jenis TWS (true wireless stereo), kalau Anda punya dua buah bisa menjadi sepiker kanan kiri.

Apakah Anda masih memiliki sepiker segenggaman tangan dan tiga perempat bata merah? Dulu untuk apa?

Punya sepiker kecil buat apa?

2 Comments

Junianto Rabu 28 Agustus 2024 ~ 19.21 Reply

Paragraf terakhir tolong njenenengan jawab juga, ya, Paman.

Dahulu saya punya, saya sambungkan ke laptop. Sudah lama rusak.

Pemilik Blog Rabu 28 Agustus 2024 ~ 23.53 Reply

Punya. Bluetooth. Buat denger musik lirih dan Radio daring krn sepiker ponsel cempreng pol

Tinggalkan Balasan