Duduk bercangkung dan soal berjongkok

Tak semua orang bisa makan dan bekerja dengan nangkring di atas kursi. Tapi terbiasa pakai kloset jongkok bagus untuk kamerawan.

▒ Lama baca < 1 menit

Makan dengan duduk bercangkung di atas kursi

Saya lihat orang muda itu nikmat nian menyantap isi piring makan siangnya. Kedua kakinya dia angkat. Kaki kiri terlipat di atas kursi, menyangga pantat. Kaki kanan bercangkung, telapaknya bertumpu pada palang atas kaki kursi.

Setiap orang punya kebiasaan cara duduk sesuai tempat dan suasana. Anak muda itu bisa begitu karena dia adalah pegawai kedai, makan di tempat kerjanya, memanfaatkan meja kerja, saat pengudap sudah menyurut.

Di tempat kerja saya dulu, dari masa ke masa, berbeda kantor, saya lihat ada saja sejawat yang bisa bekerja di depan komputer dengan duduk bercangkung. Ya, mirip orang nangkring di bangku warteg dan warung burjo plus mi instan rebus.

Saya tidak bisa melakukan hal itu di meja makan maupun meja kerja karena tak terbiasa dan… badan saya tidak plastis. Sebelum lingkar pinggang saya bertambah pun saya tidak bisa bercangkung di atas kursi. Kalau bersila, atau hanya satu kaki terlipat menyangga pantat, saya bisa.

Duduk bercangkung penuh itu seperti jongkok. Dan jongkok yang penuh itu, artinya sempurna, tak memerlukan sandaran punggung. Maaf, menurut ilmu kesehatan, posisi BAB yang benar itu adalah jongkok. Atau misalnya duduk, telapak kaki bertumpu pada dingklik. Ada penjelasannya namun tak saya bahas di sini.

Posisi BAB yang benar bukan duduk, tapi jangan jongkok di atas kloset duduk

Ihwal jongkok, kesan saya orang di Barat tidak terbiasa. Tentu berdasarkan amatan terbatas dan sekilas, termasuk dari film. Kalau duduk selonjor bersandar tembok mereka tentu bisa. Demikian pula duduk bersila. Adapun jongkok, setahu saya tak sempurna, mereka harus bersandar tembok.

Teman saya, seorang antropolog, ketika dahulu kala belajar di Leiden, Negeri Belanda, suatu kali mengikuti kuliah membuat film etnografis. Untuk merekam kejadian dengan kamera film kecil secara handheld, menggenggam, dan menaikturunkan badan dalam posisi berdiri, menurutnya hanya dapat dilakukan oleh mahasiswa dari Asia dan Afrika.

Dia menduga, “Orang bule nggak pernah be’ol jongkok.”

¬ Ilustrasi BAB: Amanda Sauceda

5 Comments

mpokb Selasa 27 Agustus 2024 ~ 22.03 Reply

Di Belanda ada WC jongkok, Bang Paman. Duluuuu saya pernah pakai di tengah perjalanan melewati pedesaan. Untuk membilas ada tangki di atas yang tuasnya ditarik pakai rantai menjulur ke bawah, persis WC di sebagian rumah orang Indonesia tempo doeloe :D

Pemilik Blog Selasa 27 Agustus 2024 ~ 22.08 Reply

Oh ya, Mpok? Belanda lama pake water closet gitu. Bener persis rumah lama lama. Rumah saya di Salatiga dulu sdh pake kloset jongkok tapi pake tangki tinggi model rantai. 😇

Junianto Selasa 27 Agustus 2024 ~ 21.47 Reply

Anak muda itu jegang?
Tentang duduk bersila, bikin saya ingat abad lalu ada blog dengan nama itu. Betul, ya, Paman? Tapi barusan saya cek Google, yang muncul adalah blog di Malaysia. https://dudukbersila.com/

Pemilik Blog Selasa 27 Agustus 2024 ~ 22.03 Reply

Bukan blog saya itu 🙏
Duduk bersila Itu blognya Mbak Dosen Agatha.

Junianto Selasa 27 Agustus 2024 ~ 23.07 Reply

Iya saya juga ingat itu bukan blog Paman.

Oh iya Mbak Dos.

Tinggalkan Balasan