Jejak digital Jokowi kangen didemo: Ndak penting

Jokowi bilang kangen didemo itu ucapan masa lalu saat dia masih baik. Mereka yang menyesal pernah menyukainya berarti punya nurani.

▒ Lama baca < 1 menit

Kini potongan video ini muncul lagi di media sosial: Jokowi bilang kangen didemo. Tentu itu ucapan masa lampau, saat si pengusaha mebel yang kini diledek sebagai tukang kayu (¬ lihat arsip Paman Tukang Kayu) itu masih tampak sebagai orang baik. Kini kalau dia masih ingin dianggap baik pasti setiap ada masalah akan mengundang demonstran.

Dalam catatan Suara (23/9/2019), video lama tersebut ditayangkan ketika Jokowi tampil dalam Indonesian Young Changemaker Summit (IYCS), Gedung Merdeka, Bandung, 12 Februari 2012. Saat itu Jokowi masih berstatus sebagai Wali Kota Surakarta, Jateng.

Jokowi senang didemo

Sebelum pekan ini, saat DPR dan Jokowi bersekongkol mementahkan putusan Mahkamah Konstitusi, video yang sama, dalam versi cekak maupun agak panjang, juga muncul setiap kali ada isu krusial dalam demokrasi. Misalnya tahun 2023. Soal sidang DPR hari ini akan akan gol atau ditunda akhir Agustus, entahlah.

Sebagai meme video ini tentu menghibur. Tetapi apakah dipedulikan oleh Jokowi, saya menduga tidak. Dia tak peduli. Baginya, biyèn ya biyèn, saiki ya saiki. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang. Mboten wigati. Tidak penting. Bukankah tak ada yang abadi selain perubahan?

Ajining dhiri saka lathi itu usang. Arti ujaran Jawa itu adalah harga diri seseorang ditentukan oleh ucapan. Lathi adalah sebutan halus untuk bibir.

Tinggalkan Balasan