Istri saya bilang, selama tiga bulan saya tak keluar melalui gerbang utama kompleks lalu belok kanan itu ada saja yang baru.
Maka saya pun ikut dia ke sebuah tempat sejauh dua setengah kilometer. Dia yang menyetir. Saya masih ngliyeng, belum berani mengemudi. Bahkan gara-gara polisi tidur dan geronjalan pun kepala saya menjadi terganggu. Namanya juga saraf belum pulih.
Akhirnya sampailah kami melewati depan tempat baru. Namanya Sugar Daddy. Itu kafe dan tempat biliar. Istri saya tertawa geli. Dia bercerita, tempo hari saat pergi dengan putri bungsu kami, mereka berdua terbahak.
Kata istri, beberapa mobil yang diparkir itu milik sugar daddies lokal. Saya bilang sugar gliders. Lalu istri saya menirukan gaya cunihin pria royal, yang kayanya suka bilang, “Oom suka, Oom bayar.” Saya meralat, “Oom suka, Oom bawa.” Ujung-ujungnya keluar duit.
3 Comments
Marilah mencoba jadi cunihin. Jangan lupa bawa sisir di saku celana.
Lah, sudah sejak abad lalu di saku kiri belakang jin saya selalu ada jungkat kecil (plus kacu).🙈
Cunihin, sudah lama bingits saya tidak mendengar pun membaca kata ini.