Bunga pukul delapan pada pukul tujuh seperempat

Saat memotret bunga pukul delapan, ingatan saya mengembara ke tukang ojek di sekitar kembang ini.

▒ Lama baca < 1 menit

Baru sepekan sebelumnya saya tahu nama bunga ini: pukul delapan (Turnera ulmifolia). Saya tahu dari layanan berbasis AI untuk identifikasi visual tanaman. Beberapa kali saya memanfaatkan layanan itu, versi yang gratis, kadang lebih dari satu, untuk meyakinkan temuan, kemudian mencari rujukan dari nama Latin yang tersaji.

Hmmm… bunga pukul delapan. Disebut demikian karena dia mekar sempurna pada pukul delapan pagi sampai empat jam kemudian. Tetapi pagi itu, dua hari lalu, pada pukul 7.14 dia sudah mekar. Menurut penglihatan saya sudah mekar penuh.

Kemudian saya membungkuk, memotret kembang pukul delapan — bukan jam delapan, karena jam dalam konteks durasi adalah satuan waktu, misalnya delapan jam — berwarna kuning itu. Dalam layar ponsel tampak latar belakang orang berjalan dan kemudian sepeda motor.

Aha! Sepeda motor! Saya teringat ojek di sekitar kembang. Ojek-ojek pangkalan yang kemudian lenyap. Kembang ini ditanam luar pagar samping sebuah rumah. Panjang jalan samping itu sekitar dua puluh lima meter, diapit oleh sisi samping dua bangunan beradu punggung, di kanan dan kiri jalan.

Lalu apa hubungannya dengan ojek? Dari arah masuk kompleks, jalan pendek itu adalah hasil belok kanan di pertigaan. Jika Anda membayangkan pertigaan sebagai huruf T, pada sisi horizontal huruf T itu dulu ada satu sampai empat ojek.

Sedangkan ujung lain jalan pendek itu adalah perempatan. Nah, di dekat perempatan itu dulu ada satu dua tukang ojek. Geser sedikit, dari arah huruf T ketika masuk perempatan lalu belok kiri, empat puluh meter setelah pengkolan ada perempatan dan jembatan. Di sana dulu tukang ojeknya lebih dari empat.

Seingat saya mereka akhirnya punah, terenyahkan oleh ojek daring tujuh tahun lalu. Sebelumnya, selama tiga dasawarsa lebih, mereka adalah penyambut pagi, lebih dini dari kembang pukul delapan milik rumah yang usianya hampir empat puluh tahun itu. Tentu dengan catatan jika tiga puluh tahun silam si kembang pukul delapan sudah ditanam di sana.

Tinggalkan Balasan