Maaf, dugaan saya berbau seksis. Jika Anda pria mungkin lupa kapan membeli kertas kado dan membungkus hadiah. Apalagi jika Anda punya pasangan. Saya sih sudah puluhan tahun tak membeli kertas kado apalagi membungkus hadiah.
Tentu bukan berarti sekian puluh tahun saya tak memberi bingkisan. Urusan bungkus membungkus saya serahkan kepada pramuniaga toko. Misalnya hadiah untuk bayi.
Bisa juga hadiah tak perlu saya bungkus, tetapi saya cemplungkan barang dalam kemasan rapi kuat itu ke dalam tas karton dari toko. Misalnya ponsel dan sepatu. Pernah sih saya memanfaatkan tas kantong kertas cantik bekas pakai. Intinya saya tak berurusan dengan kertas kado.
Ingatan ihwal kertas kado muncul kemarin saat saya melihatnya di kios fotokopi dan ATK. Saya membatin siapa saja yang membelinya, anak-anak ataukah ibu-ibu. Saya tak tahu apakah hari ini masih ada orang menyampuli buku tulis dengan kertas kado karena sudah banyak buku tulis berkover cantik.
Tentang kado, ada tiga hal. Pertama: di luar hadiah ulang tahun, kertas kado biasanya untuk membungkus apa saja, karena pengantin sekarang tak menerima hadiah barang?
Kedua: apakah Anda termasuk orang yang penuh takzim dan hati-hati membuka kado agar kertas bungkus tak rusak, padahal Anda tak akan memakainya? Ibu saya termasuk yang berhati-hati. Tetapi kertas kado dapat Ibu manfaatkan lagi.
Ketiga: apakah Anda termasuk peniru panduan membungkus kado dalam foto dan video di media sosial?
Eh, kado dari bahasa apa sih? Prancis via Belanda masuk ke tanah jajahan. Mulanya tertulis cadeau, kemudian bahasa Belanda modern menuliskannya kado sesuai pengucapan.
Oh ya, tadi selewat magrib sepulang dari jalan kaki, saya bersua seorang tetangga, sudah sepuh. Kami ngobrol sebentar karena sudah setahun lebih tak berjumpa. Saya ingat bapak itu dahulu kala, abad lalu, adalah anggota tim artistik sebuah majalah wanita.
Seingat saya, saat saya SMP, nama majalah itu adalah Dewi, sebelum dibeli oleh grup Femina Gadis. Majalah tersebut selain selalu membonuskan kertas pola potong baju ala Burda Style juga menyediakan bonus kertas terlipat bernama tasdo, singkatan kertas kado.
Artinya, dahulu kertas kado sangat bernilai, bisa menjadi hadiah eksklusif, karena tak semua warung kampung menyediakannya.