Saya lupa baca di mana pada abad lalu, ada sebuah artikel komunikasi pemasaran dalam bahasa Indonesia yang menyebut Schweppes sebagai salah jenama yang sulit dilafalkan. Tak hanya menyulitkan mulut orang Indonesia tetapi juga masyarakat di negeri lain. Saat itu iklan Schweppes muncul di koran dan majalah.
Kini coba cari konten cara melafalkan Schweppes, pasti Anda akan beroleh banyak. Jika kita membayangkan orang Barat paham aneka bahasa Eropa pasti kecele. Orang yang berlatar bahasa Inggris belum tentu dapat melafalkan kata dalam bahasa Prancis, Spanyol, dan Italia.
Jika menyangkut jenama mobil Prancis Citröen, orang non-Prancis termasuk orang Asia dapat salah melafalkannya — tepatnya: salah di telinga wong Parangakik.
Kalau dibaca sesuai marga leluhur Andre Citröen dari Negeri Belanda, jenama itu menjadi si-trun (citroen), artinya lemon. Sebelum diganti menjadi Citroen, nama pendiri marga adalah Limoenman — dalam bahasa Inggris lime-man. Kok limun? Karena dia penjual buah tropis, antara lain jeruk nipis. Banyak rujukan soal itu, mudah Anda temukan.
Nah, kembali ke Schweppes. Ini dari bahasa apa? Jerman, karena minuman ringan soda pertama dari Jenewa, Swiss, hadir sejak 1783. Pembuatnya adalah ahli jam dan ilmuwan amatir Johann Jacob Schweppes. Jenama ini kini milik Coca-Cola.
Minuman tonik ini mengandung gula dan garam. Padahal menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, Kamis (11/7/2024), pemerintah kudu melindungi warga dari produk tinggi gula, garam, dan lemak (¬ Kompas.id).
¬ Bukan tulisan berbayar maupun titipan