Anak perempuan itu keluar dari rumah menggotong batang motor kipas angin duduk, kemudian ia jongkok di halaman, di depan meja besar neneknya yang berisi dagangan bahan dapur. Cekatan sekali ia bekerja. Setelah itu dia akan membersihkan bilah kitiran. Mumpung masih libur panjang pergantian tahun ajaran baru.
Kipas angin, atau fan kata banyak orang, memang cepat kotor karena sisi belakang bilah menyedot debu. Untuk membersihkan kipas duduk, kipas berdiri, dan kipas dinding, kita harus membuka cangkangnya yang menyerupai keranjang.
Jika kipas anginnya kecil, berdiameter tak sampai sejengkal, sering kali cangkang plastiknya sulit dilepaskan karena pengunciannya tanpa baut. Ini merepotkan. Lalu kerepotan membuka cangkang menjadi pendukung kemalasan kita untuk membersihkan bilah kipas.
Kasus kemalasan itu berlaku untuk kipas kecil bertenaga baterai cas ulang maupun tanpa baterai dengan colokan daya USB. Biasanya kipas kecil ditaruh dekat komputer desktop atau laptop.
Ihwal kipas angin elektrik, pada akhir 1960-an hingga 1970-an barang itu termasuk bagian dari modernitas, harganya pun tak murah amat. Karena itu kipas angin duduk dan berdiri hingga 1980-an masih layak menjadi hadiah undian. Mungkin malah ada yang menjadi kado untuk penggantin.
Coba tengok foto lawas orangtua Anda maupun kakek nenek Anda. Siapa tahu dalam foto tampak kipas angin duduk di atas meja dan rak maupun kipas berdiri yang terjepret.
https://blogombal.com/2022/12/10/manfaat-kipas-angin-bekas-bagi-penjual-gorengan/