SD Negeri Sukolilo 02 di Google Maps sempat ditandai SDN Sukomaling 02. Sukolilo adalah nama salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Pati, Jateng.
Belakangan nama Sukolilo menjadi bulan-bulanan di media sosial karena dipertautkan dengan maling dan penadah mobil curian serta sepeda motor colongan. Misalnya penandaan tetenger di Google Maps. Pekan lalu Diskominfo Pati mengakui kewalahan menghadapi penandaan tersebut (¬ Kompas.com).
Stigma muncul setelah kejadian warga Desa Sumbersoko, Sukolilo, menghajar pemilik mobil rental dari Jakarta, Burhani (52), sampai mati, awal Juni ini. Padahal korban dan kedua temannya, yang juga dianiaya, datang ke sana untuk mengambil mobil yang tak dikembalikan oleh penyewa.
Berita media hingga hari ini tak bersudah mengangkat Sukolilo dari sisi kelam. Maka Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana meminta khalayak tak menyebut Sukolilo sebagai kampung bandit (¬ Kompas.com). Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyatakan Sukolilo, “… bukanlah sebagai kampung bla bla bla…” (¬ Kompas TV).
Kompas.id pernah menampilkan infografik angka pencurian di Pati 2021-2023. Tersebutkan pencurian kendaraan bermotor di urutan kedua (23,90 persen) setelah pencurian dengan pemberatan (48,29 persen).
Eh, tetapi nanti dulu. Apa hubungan angka curanmor di Pati dengan stigma Sukolilo? Jangan-jangan curanmor di Pati adalah satu hal, dan penjualan mobil serta motor curian di sana adalah hal lain. Pembaca tak tahu bagaimana data sejenis di kabupaten sekitar Pati. Pembaca juga tak tahu, karena belum ada data, mobil dan motor bodong yang ada di Sukolilo hasil memetik dari mana saja.
Di sisi lain polisi juga aneh. Setelah kasus pembunuhan juragan rental mobil kemudian menyita 33 motor bodong dan enam mobil bodong di Sukolilo (¬ Viva.co.id). Alasan polisi: karena ada berita viral bahwa Sukolilo adalah tempat penadah barang curanmor.
Jadi, kalau tak ada peristiwa biadab mengerikan, kampung mana pun, tak hanya di Pati, yang warganya memiliki motor bodong dan mobil bodong akan aman, karena polisi tak akan merazia rumah demi rumah. Polisi cukup menunggu di jalan raya.
¬ Foto: Freepik