Sebuah rayuan: Merayakan kebiasaan membaca

Sebagai media cetak yang belum tumbang, bulan ini berusia 59 tahun, Kompas mengajak orang kembali ke koran dengan menyodorkan kenyamanan.

▒ Lama baca < 1 menit

Iklan Kompas dalam usia ke-59 tentang dirinya: jual koran kertas

Bagaimana cara penerbit koran cetak hari ini merayu calon pembaca baru maupun bekas pembaca lama?

Sebelum sampai ke jawaban, saya jelaskan dahulu bahwa calon pembaca baru itu belum tentu generasi Z, bisa saja 40+ tetapi setelah ada internet mereka belum pernah rutin membaca Kompas. Adapun bekas pembaca lama itu jelas pengertiannya.

Nah, penulis wara (copywriter) iklan Kompas, untuk menyambut ultah ke-59 si koran, ini pintar mengemas pesan dengan bahasa nan jernih. Tak mungkin cuma menjual nostalgia semata. Maka iklan ini bertajuk “Membaca Koran, Merayakan Kebiasaan Membaca”.

Maksudnya tentu membaca kertas. Maka intro setelah judul berbunyi:

Anda sangat istimewa. UNESCO menyebutkan, hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia gemar membaca. Sebagai pembaca koran, Andalah yang 1 orang itu.

Kemudian paragraf pembuka dalam badan teks berceloteh:

“Pada era digital ini, sebagian besar orang tentu berpendapat berita bisa dibaca di gadget. Ngapain baca koran? Mereka lupa, tata letak halaman koran sangatlah apik. Cukup dengan melihat posisi dan ukuran judul berita, Anda langsung paham, mana berita penting yang perlu segera dibaca. Berita online mana punya tata letak seapik itu?”

Iklan ini menyorongkan aspek fungsional koran dari sisi visual, yakni tata letak yang diam, statis, karena kaveling berita tak bertukar seperti pada media digital.

Kemudian disusul sugesti untuk menjawab keluhan terhadap distraksi dalam menikmati bacaan di layar gawai, dengan membingkai relevansi kertas dalam era media digital:

“Keasyikan Anda membaca berita juga steril dari bombardir notifikasi. Entah itu dari WhatsApp, email, atau akun media sosial Anda. Sampai hari ini, koran tetaplah terbuat dari lembaran kertas. Belum ada teknologi yang bisa menyematkan notifikasi digital di lembar koran schingga mengganggu kegiatan Anda membaca berita. Anda benar-benar aman.”

Sebagai bacaan, iklan ini bagus. Apakah sebagai alat komunikasi pemasaran akan membawa hasil, saya tidak tahu. Tak setiap hal kita tilik dari sisi seberapa dapat memberikan tambahan rupiah.

Iklan Kompas dalam usia ke-59 tentang dirinya: jual koran kertas

Tinggalkan Balasan