Meletus balon kuning, dor! Hatiku sangat senang…

Meniup balon dan mengunyah permen karet bisa membantu menyembuhkan kelumpuhan separuh wajah akibat saraf terserang virus.

▒ Lama baca < 1 menit

Terapi tiup balon dan kunyah permen karet untuk kelumpuhan wajah

Dor! Balon yang sedang saya tiup itu meletus. Saya girang. Tak menyesal.

Padahal untuk menggembungkan balon sampai pol itu melelahkan. Harus sekian kali menutup stop meniup stop meniup karena tak mungkin sekali pompa dengan ujung mulut.

Dari sisi napas saya tak ada masalah. Wajar untuk usia saya, tak mungkin sekali tiup balon langsung penuh. Namun dalam kondisi wajah masih lumpuh separuh, sehingga mulut menceng, bibir sebelah kiri harus dirapatkan dengan jari, sakit juga, meniup balon itu sulit. Berkali-kali gagal. Udara ngempos, dari bibir kiri maupun mulut balon.

Meniup balon, agar pipi kiri elastis untuk merangsang saraf, dianjurkan oleh dokter saya untuk memulihkan kelumpuhan wajah akibat sindrom Ramsay Hunt herpes zoster.

Virus sudah terbasmi. Koreng infeksi sudah hampir mengering semua. Namun kerusakan saraf nomor tujuh dan sembilan harus diperbaiki dengan bantuan rangsangan, bukan hanya berharap pada kinerja tubuh saya.

Saya lupa kapan terakhir kali meniup balon. Mungkin likuran tahun silam. Akhirnya saya mengulangi lagi dan lagi bukan dengan cara yang gampang.

Selain meniup balon, dokter rehabilitasi fisik juga menganjurkan saya mengunyah permen karet. Untuk saya tiup juga? Mbak Dokter tak menyebutkan itu. Tetapi misalnya permen kunyahan harus saya jadikan balon di bibir, seperti Lupus, saya tak dapat melakukannya. Sejak kecil saya tak dapat menggembungkan permen karet.

Mengunyah permen karet di bagian geligi yang menjadi bagian dari kaveling kelumpuhan wajah itu sangat perlu untuk melatih otot dan merangsang saraf yang rusak. Ternyata sulit juga. Apalagi gigi saya tak lengkap.

Untuk balon, tadi saya sebutkan sudah lama tak meniup. Tetapi untuk permen karet, saat masih bekerja pun saya kadang mengunyahnya. Kadang saat berkendara sendirian juga.

Mengunyah permen karet dahulu bukan untuk menenangkan diri, seperti pelatih sepak bola dan basket di pinggir lapangan, tetapi untuk iseng dan atas nama senam wajah. Setiap hari? Sebulan sekali saja belum tentu.

Semoga saya tak perlu berlama-lama bermain balon dan permen karet. Saya ingin kelumpuhan ini usai, sakit kepala lenyap, tuli sebelah sembuh, bisa makan dan minum dengan mudah, dan bisa berjalan normal tanpa limbung apalagi terjatuh.

¬ Ihwal sindroma Ramsay Hunt (RS Mitra Keluarga)

Waspadai serrrr di kepala apalagi disusul plenthing di telinga

Tinggalkan Balasan