Lebih sering mana, kerupuk untuk camilan atau lauk?

Ada orang yang menyukai kerupuk untuk digado. Ada yang memperlakukan sebagai lauk yang wajib ada. Bahkan mi instan pun berkerupuk.

▒ Lama baca < 1 menit

Lebih sering mana, kerupuk untuk camilan atau lauk?

Keluhan dari penguasa dapur sehabis belanja di warung pengkolan, “Apa-apa naik. Kol, tomat, seledri, brokoli, sehabis Lebaran nggak turun. Cuma pepaya dan kerupuk yang nggak naik.”

Pepaya tetap Rp15.000 sebuah, ukuran sedang. Kerupuk tetap Rp5.000 sekantong, yang putih berisi sepuluh sekantong, yang cokelat ala rambak entah berapa isinya.

Lebih sering mana, kerupuk untuk camilan atau lauk?

Ada yang menarik dari kedua jenis kerupuk itu: sama-sama menyematkan kata “mandiri” dalam jenama. Kesan saya memang banyak bendera usaha, dari UKM sampai konglemerasi menyukai kata mandiri, dari bengkel las sampai bank BUMN hasil penggabungan empat bank pelat merah.

Kata mandiri seingat saya mulai populer pada 1970-an. Sebelum itu kata yang lebih populer adalah berdikari, akronim untuk berdiri di atas kaki sendiri — dan menjadi jargon politik.

Putu Wijaya membentuk Teater Mandiri pada 1971, maksudnya berteater dari apa yang ada. Kata mandiri terilhami oleh Djojodigoeno, profesor hukum adat di FH UGM, tempat Putu berkuliah 1960-an.

Lebih sering mana, kerupuk untuk camilan atau lauk?

Lalu di luar jenama bermandiri, ada soal apa tentang kerupuk? Bunyi kriuk maupun krauk bisa menjadi musik, Harry Roesly pernah melakukan dengan melibatkan penonton. Selebihnya adalah soal dasar: kerupuk itu lebih utama untuk camilan ataukah lauk? Tentu beda orang beda kebutuhan.

Saya belum mencari rujukan adakah penelitian soal kerupuk lebih untuk camilan atau lauk. Bisa saja ada anak SMA yang membuat penelitian masalah itu dengan sampel populasi terdekat.

Kalau saya lebih sering memperlakukan kerupuk sebagai camilan. Sebelum dan usai makan di rumah maupun warung, jika ada kerupuk saya akan krauk-krauk kriuk-kriuk. Kalau Anda?

Lebih sering mana, kerupuk untuk camilan atau lauk?

2 Comments

Tinggalkan Balasan