Orang sakit dengar musik saja, jangan berita

Berita bisa membebani kepala cekot-cekot. Musik dari Spotify dan radio bisa menenangkan. Tapi berita bisa menyusup dari radio.

▒ Lama baca < 1 menit

Sepiker Bluetooth teman pasien

Atas pilihan sendiri, sejak sakit akhir April hingga hari ini saya tak menyimak berita. Kenapa? Supaya tak memperberat sakit kepala maupun membebani telinga yang tuli sebelah. Alasan lain: mata saya tak kuat membaca teks panjang pada layar ponsel maupun tablet. Apalagi pada awal sakit: hanya sebelah mata yang bisa fokus.

Di kamar, sumber hiburan saya adalah tablet, yang terhubung ke sepiker Bluetooth, untuk memutar Spotify dan Radio Box. Mulanya saya lebih sering memutar musik instrumental, dari light jazz, ambient, meditasi, sampai sleeping music.

Dua hari belakangan saya mulai memutar art rock yang tidak gemuruh. Dari barisan ini juga banyak lagu yang tanpa penyanyi. Mereka lebih dekat ke new age. Misalnya Brian Eno. Tentu Yanni juga saya putar. Begitu pun Vangelis dan Suzanne Ciani. Secret Garden tentu tak ketinggalan. Selebihnya algoritma platform yang membuat daftar putar untuk saya dengan memperkaya lagu.

Kalau bosan saya pindah ke radio. Saat ini yang kerap saya setel melalui pengaliran adalah Brava Radio (Jakarta) dan KLCBS (Bandung). Siaran bahasa Jawa dari Radio Swara Koncotani (Godean, Sleman) untuk sementara saya tinggalkan.

Memang, meskipun berniat menghindari berita, dari radio kadang masih menerobos. Untunglah saya tak ingat, namun ada tuturan Farah Tubagus Brava yang masuk ke benak, yakni berita dari Antara tentang pesawat Hercules kelima, pesanan TNI AU, sudah tiba di Jakarta. Tersebutkan di sana, pesawat dapat mengangkut beban 20 ton.

Ada yang menarik bagi saya: Hercules dapat mengangkut seratus lebih sekian likur personel dan dan 90-an penerjun. Dengan kepala cekot-cekot saya membatin, jika seluruh penumpang adalah penerjun tentu akan lebih menghemat bahan bakar saat pesawat kembali ke landasan.

7 Comments

snydez Minggu 14 Juli 2024 ~ 16.58 Reply

kadang kadang penyiar radio yang ‘bacain’ berita yang lagi heboh

Pemilik Blog Rabu 17 Juli 2024 ~ 01.19 Reply

Ringkas, agak jelas, bermanfaat. Kalo mau tau ya googling 👍😅

Junianto Sabtu 25 Mei 2024 ~ 23.22 Reply

Baik saat sehat maupun tatkala sakit, saya enggak pernah mendengarkan radio. Sudah sejak lama. Belakangan, tidak pernah nyetel televisi untuk menonton berita. TV berbayar setiap hari saya setel — bisa pagi bisa siang bisa malem — lalu saya saksikan tayangan film luar, bongso film detektif.

Musik saya nikmati tiap malam, jelang tidur, dari ponsel YouTube, pakai headphone agar tidak mengganggu istri. Selalu lagu (atau album) kadang grup-grup dan penyanyi lawas itu-itu saja yaitu Genesis, Peter Gabriel (solo), Pink Floyd, The Police, Sting, U-2, dan The Stones. Ada masanya berminggu-minggu tiap malam saya nikmati Sting, terutama live-nya, setelah itu berminggu-minggu U-2, dan seterusnya. Sekarang lagi seneng menikmati Genesis, antara lain album Duke. Lagu favorit Paman apa di Duke?

Pemilik Blog Minggu 26 Mei 2024 ~ 03.24 Reply

Saya selama sakit bisa menikmati musik termasuk dari radio karena tidur sendiri. Kesian, istri saya ngungsi ke kamar anak. Kalo lagi sehat saya malah gak bisa gitu, karena saya gak pernah bawa hape ke kamar.

BTW dari Duke saya gak ada yang suka. Genesis yang saya suka itu Selling England by the Pound.

Audi Jumat 24 Mei 2024 ~ 15.24 Reply

Kalau saya sering mendengarkan Radio Pensiunan tiap pagi. Selalu memutar lagu lawas dan suara penyiarnya, Doudy Tatipang, menenangkan.

Pemilik Blog Sabtu 25 Mei 2024 ~ 09.28 Reply

Oh suka Trijaya ya Bung? Saya dulu suka pada masa awal sebelum Trijaya menjadi radio berita 😇

Tinggalkan Balasan