Sebutan “mantap” untuk mengapresiasi sesuatu seingat saya muncul akhir 1980-an β awal 1990-an. Tolong Anda koreksi jika ingatan saya meleset. Saat itu, 1992, teman saya, Gora Kunjana, yang kini mengelola situs Benang.id, selalu mengatakan dalam gaya dia, “Manstaabbb!” Ada sisipan “s”.
Mantap berarti pujian, dukungan. Tentu, mantap bukan kata baru. Arti kata mantap adalah kukuh, kuat. Juga tentu, bahasa yang hidup mengenal perluasan kata. Maka KBBI V mencatat arti ketiga dalam lema mantap sebagai bagus, elok, dan sempurna.
Ya, ucapan mantap bernuansa apresiatif. Berkesan positif, mendukung, membombong, mengumpak, tidak mencemooh.
Pagi tadi saat akan membuat minuman, saya membaca slogan “mantap rasanya” pada bungkus rempah-rempah. Makna mantap dalam bungkus terserah setiap orang. Bagi saya sih lebih enak, eh lebih mantap, wedang uwuh.
Lalu saya pun teringat “mantap jiwa” yang sejauh saya ingat sebagai pujian muncul sekitar 2015. Saya tidak tahu dari lingkungan apa istilah itu muncul. Mestinya saya mencari arsipnya dalam tuturan media sosial. Tetapi itu nanti saja.
Memang sih bisa juga ucapan yang sudah kuat menjadi tergerus inflasi makna. Misalnya pujian “luar biasa” yang diobral. Saya mendengarnya akhir 1990-an dari pemandu acara, termasuk dari pentas di mal, dan… respons pendeta dari mimbar terhadap jawaban serempak jemaat.
Lalu, kini silakan Anda cari arsip video siaran televisi di YouTube, pasti kata luar biasa kerap terucap. Tukul Arwana termasuk tuan acara yang kerap menyebut luar biasa.
Akhirnya ucapan luar biasa terasa biasa. Saya tak tahu apakah ini seperti perluasan makna “it’s great!” dalam Bahasa Inggris (Amerika?) yang akhirnya juga bisa terasa datar, cuma basa-basi.
Misalnya, sekali lagi misalnya, benar bahwa itu hanya basa-basi tentu tak salah. Setiap masyarakat selain memiliki eufemisme juga mengenal aneka ekspresi untuk berbasa-basi sebagai adab untuk merawat kehidupan sosial.
Tanpa kekayaan tuturan penghalusan dan kiasan serta ungkapan basa-basi, berarti bahasa suatu kelompok masyarakat masih sederhana. Antropolog dapat menjelaskannya.
8 Comments
Saya sekarang lebih sering dengar kata mantab…makan tabungan. Maklum pensiunan
Betul Bu Enny. Tak hanya pensiunan yang begitu πππ
Kalau menurut canda kawan saya, mantap itu singkatan dari makan tape, sedangkan mantab singkatan dari makan tabungan. π
Mantap, Paman. Luar biasa! #eh
Terima kasih, Uda ππππ
βluar biasaβ kini sudah bermutasi jadi βwarbyasakβ :p
Iya, lalu nanti pudar π