Seseorang bertanya tentang dingklik plastik di belakang kursi lipat yang terbuka dan siap duduki. Kursi dan dingklik itu berada di sebuah teras. Menurut si penanya, dingklik itu tidak estetis, lagi pula tidak punya fungsi. Jadi, kenapa tak disembunyikan saja?
Si pemilik kursi yang juga pemilik teras tertawa sebelum menjawab. Si penanya kian penasaran.
Inilah jawaban si empunya kursi: “Kursi lipat plastik aluminium ini ringan, kesepak dikit aja pasti nggeser. Kalo didudukin juga gitu, gampang nggeser apalagi di atas lantai licin.”
“Kaitannya sama dingklik?”
“Justru karena sama-sama enteng, gampang nggeser.”
“Maksud sampean?”
“Kalo misalnya aku lagi asyik duduk, lantas kursinya mundur pasti bakal ndorong dingklik. Nah, begitu dingklik jatuh gara-gara mundur melebihi batas teras pasti akan bunyi. Nah, bunyi itu pertanda buat aku yang duduk supaya waspada, harus majuin kursi biar nggak kejengkang. ”
“Aneh, simpel, nggak canggih, tapi boleh juga.”
Tinggi lantai teras dari lantai kasar di belakangnya itu hampir 20 cm. Kalau terjengkang lumayan berbahaya. Jatuh ke belakang itu mata tak melihat.