Sejauh ini ada dua media berita yang setahu saya nyaman dibaca dalam ponsel, yakni Detik X dan Merdeka.com. Memang Detik X bukan berisi berita mutakhir dengan frekuensi pergantian nan cepat, berbeda dari Detik reguler yang berisi breaking news.
Kesan saya, Detik X ini meneruskan spirit Majalah Detik, berisi liputan mendalam, dikemas dengan pendekatan berita berkisah (features). Saya dulu termasuk penyuka Majalah Detik. Namun beberapa kawan tak suka, dengan alasan roh Detik hilang, dari sisi gaya bahasa dan pengemasan berkesan antara Kompas dan Tempo.
Dari sisi fotografi, Detik X memberikan peluang lebih banyak. Kemasan visual Detik dan Merdeka.com itu memprioritaskan layar ponsel, maka tadi saya sebut ramah ponsel. Bukan hanya format gambar yang vertikal — suatu hal yang kerap saya lakukan dalam blog — tetapi juga keinteraktifan.
Di Merdeka.com iklan juga menyesuaikan diri dengan format vertikal. Tidak semuanya sih tetapi saya lihat ada yang begitu, misalnya dari Bank Mandiri. Foto juga diusahakan bagus.
Laporan tentang Abimana Aryasatya itu memuat foto bagus, berbeda dari umumnya berita seleb di media lain yang kalau fotonya bagus lebih sering mencomot dari akun media sosial si tokoh, misalnya dari Instagram.
Sebenarnya situs berita yang memajalah itu lebih nyaman jika dikemas interaktif dalam layar ponsel. Memajalah dalam arti mengedepankan bobot visual, lalu teksnya ringkas namun berkisah secara memikat. Jangan lupakan juga keinteraktifan dalam menu, misalnya menggeser layar. Untuk iklan, tebaran konten programatik yang mengganjal mata tentu tak cocok.
Kalau Tutur Visual Kompas.id bagaimana? Sejauh ini belum memuaskan saya. Masih seperti konten web dalam peramban untuk ponsel. Aneh juga, padahal untuk konten visual, terutama foto dan infografik, Kompas.id itu bagus.
2 Comments
kalo mau lebih “memponsel” lagi, akan lebih “efektif” kalo memuat semacam video. mengikuti tren “berita” TikTok atau Instagram
Sudah ada yang ke sana. Pasti kompresi dan bandwidth mengikuti