Bangku minimalis. Atau kursi minimalis kalau ada sandarannya. Itulah yang terlintas dalam benak saya saat melihat bangku bar ini di sebuah ruang pertemuan di Jaksel. Ada yang bilang, perabotan minimalis itu pokoknya yang tanpa ukiran.
Soal sebutan bisa apa saja. Boleh minimalis. Boleh Skandinavia. Kenapa? Definisi bisa membingungkan. Kadang ada pergeseran makna dan istilah. Dulu ketika bangunan minimalis muncul awal 2000-an ada yang menyebutnya gaya Jepang.
Akhir 1970-an tatkala muncul rumah dengan teras dilengkapi pilar putih, orang menyebutnya gaya Spanyol. Kemudian akhir 1980-an muncul sebutan gaya Mediterania, karena ada lengkungan, pilar, dan pagar buk seperti pilar kecil, serupa apa yang disebut gaya Spanyol, yang dicat krem bahkan jingga. Tidak salah karena Spanyol termasuk kawasan sekitar Laut Tengah.
Kini soal istilah menurut saya lebih tertata karena media sosial. Di Instagram dan Pinterest banyak contoh untuk setiap langgam. Sampai awal 2000-an saya masih mendengar sebutan “rumah antik” untuk bangunan modern yang unik, bahkan sebagai orang menyebutnya minimalis.
Pada 2005, dalam peluncuran buku Yuni Jie on Modern Interior Design di Plaza Senayan, Jakpus, sang penulis kerepotan menjawab seorang pewarta yang terus menyoal minimalisme.
5 Comments
BTW kalau menurut saya rumah (atau mebel, dan lainnya) minimalis itu yang tanpa ukiran, tanpa bongso lengkung, harus bongso kotak-kotak, simpel — tapi garapane kudu alus. Wah ruwet ya definisi dari saya.😁🙈
Nggih. Sarujuk.
Seorang pewarta, itu Paman?
Bukan 😁
😁