Blog Arsip Gang Indonesia merangkum beragam titian di sekitar kita yang bertajuk “Serba-Serbi Jembatan Pemukiman : dari Swasembada Hingga Warisan Belanda”.
Salah satu jembatan yang menarik berupa wot di atas saluran air, bukan memotong melainkan seturut, sehingga penutup sebagian selokan tersebut menjadi lajur pedestrian.
Setahu saya, dalam ukuran lebih besar, penyaruan kali buatan ini seperti yang diterapkan pada ruas tertentu Selokan Mataram, Sleman, DIY. Misalnya dari depan Fakultas Peternakan UGM ke Jalan Affandi yang selokannya ditudungi jalan. Sebutannya selokan padahal itu adalah saluran irigasi sepanjang 30 kilometer dari Sungai Opak ke Sungai Progo.
Tentu tanpa penyaru saja saluran drainase harus selalu dibersihkan apalagi ketika keberadaan terhalang dari pandang.