“Eh, yang ini ternyata masih ada,” kata teman kuliah saya tadi siang sambil menunjuk salah satu dari deretan ATM di lantai dasar kantor pusat sebuah bank. Saya baru paham setelah dia menjelaskan, “Yang ini isinya dua puluh ribuan.”
Seorang bapak, kenalan baru saya, bekas pegawai di gedung itu, mengatakan, “Ini udah lama kok, Mas. Dari dulu ada.” Kemudian dia mengambil uang dari ATM tersebut.
Dari dulu ada. Artinya saya telat tahu. Lagi pula saya tak pernah ke gedung itu. Ke kawasan itu, SCBD, Jaksel, dulu juga jarang. Beberapa kali dalam area itu salah ambil belokan padahal ada rambu lalu lintas.
Saya tak tahu di mana saja di Jakarta saat ini ada ATM berisi pecahan Rp20.000-an. Apakah ekonomis jika diisi pecahan segitu karena pasti akan lekas habis? Saya mencoba memaklumi, karena ATM Bank Mandiri ini berada di Menara Mandiri.
5 Comments
Tentang ATM setor tunai (dan tarik tunai), ATM BCA di sebuah minimarket dekat rumah saya, menurut Mbak Kasir minimarket, jarang diisi oleh pihak bank/pihak ketiga. Saya bilang, lha kok ini saya bisa ambil? Jawab sang mbak, karena sering diisi oleh nasabah pelaku setor tunai.
Maka tadi saya usul ATM setor tunai sekalian untuk tukar uang 😇
ATM setor tunai sangat membantu saya ketika belasan tahun silam ATM Mandiri dan BCA belum terkoneksi. Jadi malam hari setelah ambil uang di Mandiri Mayestik, saya menyeberang jalan ke ATM setor tunai BCA.
Nggak mutu? Bukan saya yang nggak mutu tapi layanan kedua bank itu dahulu kala 😂
Wekekek
Sudah bertahun-tahun (kayaknya lebih dari 10 tahun) saya tak nemu ATM isi pecahan Rp 20.000 di Solo.
Artinya ATM Rp20.000 memang langka.
Padahal orang perlu ATM setor tunai yang bisa melayani tukar uang Rp50.000 jadi 5 Rp10.000-an dan Rp100.000 jadi 5 Rp20.000-an.