Telaten. Itulah kesan saya terhadap hiasan berupa ikan kertas pada tutup kotak kue yang sudah kosong. Kalau tak salah sebelumnya berisi tiramisu.
Tampaknya hiasan dari kertas marmer merah sepanjang tiga sentimeter ini dikerjakan secara manual, bukan dengan alat pencetak. Tetapi misalnya memakai alat, tetap saja membutuhkan ketelatenan. Ada niat untuk mempercantik kemasan polos dengan menambahkan aksen.
Eh apa tadi, kertas marmer? Memang itu namanya. Di toko ATK dan lapak lokapasar nama kertas berwarna itu masih dikenal. Demikian pula sebutan kertas minyak dan kertas manila. Kertas minyak sering dipakai untuk bendera lelayu penanda arah ke rumah duka warga.
Bagi saya menarik, di tengah makin murahnya aneka kemasan cantik, dengan cetak digital, masih ada orang bikin hasta karya. Kalau prakarya sih mestinya berarti sebelum menjadi karya. Bukankah begitu, bukan?
Kalau Anda ingin bingkisan atau hamper Lebaran nanti beraksen unik, buatlah prakarya. Untuk ikan atau ikon lain berikut kecil, manfaatkanlah stempel perforator ikon. Misalnya alat ini, seharga Rp17.500. Memang sih, karena kecil akan sukar untuk menempelkannya.
Bisa juga Anda memesan stiker label die cut, yang dibentuk sesuai garis luar ikon. Ukuran terkecil setahu saya 4 x 4 sentimeter.