Saya tak tahu apakah foto ilustrasi tentang Menkeu Sri Mulyani, hasil jepretan 30 Januari 2024, ini pernah muncul di Kompas.id sebagai berita.
Saya sebut foto ilustrasi karena foto ini dipakai dalam laporan 23 Februari 2024, “Kursi Menteri yang Paling Sering Kena ‘Reshuffle'”. Foto tersebut tak bertaut langsung dengan penggantian menteri karena Sri, alias Ani, sedang menyampaikan hasil rapat rutin.
Foto Ani kali ini berbeda dari yang sering muncul dalam media berita maupun akun media sosial dirinya serta akun pejabat lain dan lembaga-lembaga negara. Ani dibekukan dalam jepretan ganda namun masih dalam satu bingkai foto. Maka hasilnya adalah gambar bertumpuk.
Double maupun multiple exposure termasuk teknik kuno dalam fotografi. Sejak zaman kamera analog berfilm sudah bisa. Bahkan kamera saku, atau point-and-shoot, pun memiliki fitur serupa kopling.
Jika tombol kopling ditekan saat mengokang rol, film tak akan ditarik oleh rol di seberang sehingga bingkai bidik tak bergeser. Jepretan akan menindih jepretan sebelumnya.
Cara lain nenumpuk gambar dapat dilakukan di kamar gelap dengan menumpangkan satu film di atas film lain untuk disinari lampu afdruk atau enlarger dan diproyeksikan ke atas kertas foto. Itulah sandwich printing.
Dalam olah imaji digital, pada komputer maupun ponsel, urusan nenumpuk gambar lebih mudah, terutama pascapemotretan.
Lalu moral cerita foto Sri Mulyani ini apa? Ibu-ibu pengamat gaya busana Bu Menteri, terutama yang berbahan batik dan tenun, tak mendapatkan gambar yang dinantikan.
Β¬ Infografik: Kompas.id
3 Comments
mata awam bisa bilang, βfotonya rusakβ
ππππ
Apakah Kompas mau jelasin kalau efek foto bertumpuk yg “aneh” itu identik anehnya dengan jabatan bertumpuk? Hmm…