Kadang saya memang bebal dan ngawur. Sudah tahu melamin tak layak masuk microwave oven tetap saja saya lakukan. Alasan pembenar saya? Pertama: bukan untuk makanan. Kedua: paling lama dua menit pasti aman, dan biasanya begitu.
Karena lebih dari dua menit, dan tanpa jeda panjang saya ulang setelah bahan non-pangan saya bolak-balik, piring itu pun retak, tak sampai sigar penuh menjadi dua bagian.
Bukti bahwa saya bebal adalah sudah dua kali mengalami. Yang pertama, tahun lalu, sampai terbelah lepas. Namun ada yang menarik: pada piring retak maupun sigar selalu muncul pusar atau udel atau wudel. Saya belum mencari tahu penjelasan ilmiahnya.
Pusar melamin itu kemudian menjadi kepingan yang terlepas. Bingung juga saya mencari hubungan pusar pada sentrum bidang dengan kekerasan bahan yang tetap utuh, tidak meleot maupun mlenyot karena gelombang panas.
Apakah pusar ada hubungannya juga dengan dengan moulding atau pencetakan dengan mengepres bahan sampai gepeng melebar njebèr penuh? Entahlah. Mungkin Anda tahu?
Tentang sifat melamin, serta apa yang boleh tidak boleh diperlakukan terhadapnya, sila tengok laman penjelasan produsen melamin, Glori Melamine.
2 Comments
Paman dimarahi istri apa enggak, sudah ngrusakke piring melamin gitu? Kayaknya enggak nih, wong dibaleni dua kali. 😁
Diketawain secara keibuan, “Duh payah. Hihihi.”
Kadang saya dianggap anak mbarep, dulu kalo habis ngantar anak lalu antar saya ke kantor bilang ngeteraké anak lanang 🙈