Selamat tinggal semak belukar di ketiak dan lainnya

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak. Lucu, kreatif, atau terlalu? Mungkin juga soal latar kultural.

▒ Lama baca < 1 menit

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak

Di kedai kopi Jante, Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Jabar, ada buku Newsjacking. Dari sekian contoh pembajakan berita untuk komunikasi pemasaran ada yang lucu, dan nakal, karena memanfaatkan kemenangan Barracks Obama, menggantikan George Bush, dalam pilpres di Amerika Serikat.

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak

Kita tahu banyak nama marga orang Anglo-Saxon berasal dari nama alam dan pekerjaan. Untuk alam misalnya Stone, Water, Lake, Wood, dan Bush. Untuk pekerjaan misalnya Smith, Taylor, Carter, dan Baker. Bush berarti semak-semak.

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak

Nah, biro iklan Euro RSCG di Australia memanfaatkan lengsernya Bush sebagai “Goodbye Bush” untuk Veet, krim penghilang bulu badan dari bawah lengan hingga kaki. Pokoknya agar bikini line bersih.

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak

Saya belum tahu adakah di Indonesia agensi yang memanfaatkan Pilpres 2024 untuk beriklan hal lain. Saya lupa serial iklan parodi Sampoerna A Mild pada dasawarsa 2000, antara lain berupa adu lempar kursi dan adu jago, itu untuk menyambut sengketa pemilihan legislatif ataukah pilkada.

Memanfaatkan hasil pilpres untuk iklan penghilang bulu ketiak

Omon-omon soal bulu, yang berkepentingan tak hanya wanita. Pria pegulat dan petinju juga banyak yang berketiak licin. Adapun bulu wanita, terutama pada ketiak dan bawah, itu juga bertaut dengan selera zaman.

Majalah pria dewasa, juga film hiburan dewasa era lama, produksi Barat, banyak yang menampilkan model dan aktris bersemak belukar, terutama di bawah. Misalnya Playboy, Penthouse, dan Hustler, sebelum medio 1980-an. Dalam perjalanan waktu, aktor film jenis anu juga begitu, bawah tanpa rerumputan, agar tampilan bersih, tak mengganggu lensa kamera.

Buku Newsjacking  Newsjacking The Urgent Genius of Real-Time Advertising

2 Comments

The Sandalian Jumat 23 Februari 2024 ~ 08.32 Reply

Selalu suka melihat iklan di media cetak yang kreatif dalam hal layout dan pilihan kata/gambar sesuai tren yang sedang berlangsung.

Di media internet, hal seperti ini rasanya lebih susah saya temukan.

Pemilik Blog Jumat 23 Februari 2024 ~ 10.32 Reply

Setiap media punya karakteristik.
Di media digital, orang serbacepat. Memang sih itu tantangan.

Di YouTube banyak iklan menarik. Di IG juga. Video tentu.

Dalam aplikasi gim ponsel juga ada iklan yang menarik, playable advertisement.

Di laman web?
Saya nggak tahu apakah kaveling ruang iklan programatik dan banner sepihak bisa dimanfaatkan spt dalam koran.

Kalau sebagai artikel berbayar malah bisa. 😇

Tinggalkan Balasan