Hujan, panas, hujan, panas, iklan lanyard, ikan asin

Apakah semua hujan sama? Tergantung di mana dan kapan karena akibat maupun kesannya bisa berbeda berikut tafsirannya.

▒ Lama baca < 1 menit

Cahaya kontras sekejap setelah hujan

Habis hujan terbitlah terang. Ya, terang dalam bahasa Jawa tak hanya berarti tidak gelap tetapi juga usai hujan. “Wis mari udan,” menurut Bausastra Jawa W.J.S. Poerwadarminta. Kemarin siang menjelang pukul tiga, setelah sejak pagi hujan, tiba-tiba terang cerah dengan cahaya kontras pada tembok. Hanya lima belas menit.

Iseng saya abadikan terang kontras sesaat itu. Siang ini saya melihat tangkapan berita yang saya tangkap penampakan layarnya. Seputar hujan.

Klise: hujan bikin lalu lintas Jakarta macet

Hujan lalu banjir, lumrah. Hujan bikin lalu lintas macet? Hanya di kota besar. Tak hanya media berita yang berkantor di Jabodetabek yang melaporkan kemacetan dan kerepotan lain akibat hujan tetapi juga warganet dari area tersebut.

Ada pula foto tentang hujan yang tampaknya bersahaja sebagai foto jurnalistik namun menurut saya puitis.

Foto jurnalistik tentang hujan di Jakarta

Saya membayangkan diri sebagai warga sebuah pulau kecil di kawasan terluar eh terdepan Indonesia yang kebetulan terjangkau sinyal. Apa arti semua kabar itu bagi saya yang terpaksa memergoki judul dan gambar dalam ponsel?

Saya teringat ungkapan Anwar Jimpe Rachman, seorang pegiat literasi di Makassar, Sulsel: “Isu kemacetan di Jakarta pun kami harus dengar dan tonton.”

Iklan lanyard atau kalung dan kantong ID card pada badan bus kota

Namun dari foto kemacetan di Jakarta akibat hujan, dalam Kompas.d, saya terkesan oleh oleh satu hal: iklan lanyard atau tali kalung dengan kantong kartu pada badan bus. Urban banget. Harga lanyard beragam, ada yang mahal, sehingga di X pernah ramai topik lanyard mbak-mbak di SCBD. Di Carousel Singapura, tali kartu Louis Vuitton ditawarkan 839 SGD (Rp8,9 juta).

Di Indonesia, kalung wadah kartu tak hanya untuk kartu karyawan tetapi juga kartu bayar semacam Flazz, E-money, dan Brizzi. Di tempat kerja saya terakhir, sampai 2019, ID card untuk juga merangkap Flazz untuk naik angkutan umum dan berbelanja.

Hujan mengganggunya produksi ikan asin

Namun foto berita Kompas.id tentang hujan di Jakarta tak hanya tentang genangan, banjir, dan kemacetan. Ada juga tentang produksi ikan asin di Muara Angke, Jakut. Biasanya penjemuran ikan selesai dalam sehari tetapi karena hujan butuh waktu hingga seminggu. Pasokan ikan asin akan terganggu. Jika berlangsung lama akan menaikkan harga. Padahal ikan asin digemari khalayak.

Masih seputar hujan dan perjalanan terganggu, kasus kasur melintang di rel itu tak bermutu dan sangat menjengkelkan. Di X dipenuhi keluhan bergambar, sebagian penumpang tak tahu penyebabnya.

6 Comments

junianto Jumat 2 Februari 2024 ~ 08.28 Reply

BTW harga lanyard jutaan rupiah? Hambok tuku onderdil ori tril tua, atau beli ponsel.

Pemilik Blog Jumat 2 Februari 2024 ~ 10.57 Reply

Lha ya namanya selera to Lik

junianto Kamis 1 Februari 2024 ~ 19.31 Reply

Lanyard. Saya baru tahu kata itu sekitar sepekan lalu, dari akun IG seseorang yang tidak saya kenal yang muncul di beranda saya.

Kadang (atau malah sering) saya memang katro, ndembik, ndesit, kuper, telat ngerti, telmi, dan sebangsanya.

Pemilik Blog Kamis 1 Februari 2024 ~ 19.33 Reply

Nggak mungkin setiap orang tahu segala hal. Google saja nggak tahu baito.

junianto Kamis 1 Februari 2024 ~ 20.21 Reply

… dan saya juga baru tahu akamsi.🙈

Tinggalkan Balasan