Dengan Rp2.000 di tangan, seorang anak akan mendapatkan apa di warung? Salah satunya permen cicak. Orang Jawa bilang permèn cecak. Ada pula yang menyebut endhog cecak, artinya telur cicak. Harga per kemasan Rp2.000.
Soal rasa ya cuma gitu. Ada manis sedikit. Supaya telur cicak tampak bernilai, karena dalam kemasan cuma berisi 40 butir, maka wadahnya dibuat menarik, dari botol kecil sampai mobil-mobilan.
Apakah camilan super-ringan ini halal, itu urusan lembaga sertifikasi produk untuk Muslim. Apakah terdaftar di BPOM, saya belum mengecek. Saya juga belum menanyakan kepada si empunya warung berapa keuntungan kotor per bungkus untuk permen cecak ini.
Setiap anak suka jajan. Sejak dulu begitu. Apakah itu boros atau hemat bagi orangtua, tergantung sudut pandang. Tak semua jajanan, termasuk minuman, buatan ibu itu murah. Di sisi lain, ekonomi uang memberikan kemudahan. Anak tinggal memilih sesuai nilai duit dalam genggamannya.
Persoalannya adalah camilan apa yang dibeli anak, apakah aman dari sisi kesehatan. Camilan apa, itu juga menyangkut harga dan tempat. Ada sekolah yang dapat membatasi penjaja makanan dan mainan berdagang di luar gerbang sekolah. Kebetulan lokasi sekolah memungkinkan. Lagi pula hampir setiap anak diantar dan dijemput.
Eh, tetapi apa asyiknya bersekolah di tempat steril macam itu, tanpa kebebasan memilih jajanan dan mainan? Lho, tetapi kalau jajanannya berisiko maut bagaimana? Ehm, ya juga sih.
2 Comments
dulu saya beli perman cecak dalam kemasan kecil, isi 5 butir, yang sebenernya mengincar kupon undian berhadiah maiannya, paman 🤣
Ya betul, ada lotren😁ya