Pemilu 2024 bukan hanya berisi pilpres tetapi juga pileg. Menurut survei Litbang Kompas bulan ini, hanya 12,3 persen responden yang tertarik ke pada pileg. Sedangkan 75,6 persen tertarik kepada pilpres. Sisanya, 11,2 persen, tertarik kepada kedua jenis kampanye.
Pileg memilih calon anggota DPRD kota/kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, dan DPD. Apakah Anda tahu, dan/atau peduli, dengan caleg di wilayah Anda?
Lalu pernahkah Anda mendapatkan informasi dari poster, WhatsApp, pemberitahuan lisan, dan pelantar media sosial lain kapankah calon senator (anggota DPD) akan bersua calon pemilih?
Jangankan caleg DPD, untuk DPRD dan DPR saja ada yang menumpang kampanye capres. Misalnya membagikan stiker. Bahkan Anies Baswedan saat berkampanye di Ciracas, Jaktim, menampilkan 15 caleg DPRD DKI dari partai pandukung.
DPD tidak mewakili partai, kursi mereka di Senayan mewakili provinsi. Terminologi politik menyebutnya the upper house, yang dalam sistem perwakilan bikameral melengkapi the lower house (majelis rendah) yaitu DPR. Sudah tiga periode (@ lima tahun) usia DPD, apakah Anda tahu apa fungsi dan faedahnya, bahkan siapa ketua dan wakilnya?
Dalam pasal ketidaktahuan terhadap hal tertentu, hidup kita terasa menyenangkan jika banyak teman: sama-sama nggak ngeh. Jika itu yang terjadi tentang DPD, berarti ada masalah dalam komunikasi politik.
¬ Gambar praolah: Unsplash