Niat hati tidur siang, terganjal robot Rina Toruan

Melongok lirik transkripsi gending Jawa, ajaib hasilnya. Tapi teknologi akan semangkin pintar, kan?

▒ Lama baca < 1 menit

Gending Jawa pengantar tidur

Siesta. Tidur siang. Bisa juga cuma rehat leyeh-leyeh. Kadang saya lakukan. Sejak dulu. Bahkan sebelum masuk kuliah sore, dulu saya siesta sebentar di rumah. Serupa pemilik toko lama di Jalan Solo dan Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro, hingga Jalan Ahmad Yani di Yogyakarta dulu yang menutup pintu siang hingga menjelang sore.

Tadi saya ingin rehat siang. Tablet noisy seperti radio transistor memutar gending Jawa. Biasanya saya memutar musik instrumental ringan, termasuk sleep music. Dulu malah ada masa saya menyetel Basiyo dan Srimulat era Joni Gudel. Ocehan baru lima menit saya sudah terlelap.

Karena mencoba menyimak lirik datanglah masalah. Saya tengok transkripsi di YouTube. Ternyata generator subtitel menjerumuskan saya ke belukar semantik. Robot kecerdasan artifisial melaju sekehendak isi benak. Tanpa kendali.

Coba Anda lihat petikan subtitel pada setiap penanda waktu.

1:41 aih song-nya
1:52 [Musik]
2:00 Pupuh hihihi
9:21 huh
richo bangun genggam
9:39 menyenangkan
9:45 menyentuhku
9:52 berhenti Indonesia
10:00 juga lepuh
10:07 [Musik]
10:18 Nda
Hei uh
uh uh
10:32 sungguh uh uh
5:31 senyum
5:38 senyum senyum
6:00 ngaku
6:07 menyumbang Rawamangun korma mungkin sosok
6:22 [Musik]
6:30 aku [Tepuk tangan] Hei
2:09 dirimu Bro aku
2:15 mohon Pajo cow
2:21 [Musik] memohon
2:28 berimu hahaha
2:37 hihihi
2:42 jikut whapsat mu mu
3:11 [Musik] qmunk cow
hangat Kepuh
Wow menurutmu
15:53 hahah ngorong wow wow
16:00 ini hidup-hidup doa-doa
16:15 memang Maaf
16:31 menonjok Han
aku mati
16:36 [Musik]
16:43 jejak mu
16:53 menyahut menyenangkanmu
17:00 cuma aku
17:06 bahagia aku uh
ah harare toruan Rina

Tawa datang, kantuk hilang. Lalu saya blogkan. Tetapi saya tetap di Kobek, bukan Harare, dan tiada bersua Toruan dengan nama Rina di belakang.

Artificial intelligence memang ajaib.

2 Comments

junianto Rabu 22 November 2023 ~ 18.59 Reply

Dulu saat masih ngantor (di kantor terakhir) saya selalu siesta karena bagian umum menyediakan ruang untuk beristirahat, termasuk tidur siang. Pakai kasur di lantai. Biasa dipakai beberapa orang, kadang bergantian.

Setelah nggak ngantor, nggak bekerja, bisa seenaknya siesta di rumah.😁

Pemilik Blog Rabu 22 November 2023 ~ 23.52 Reply

Itulah kemewahan orang media 🤣

Tinggalkan Balasan