Spanduk hasil kerja manual di era cetak digital

Kerajinan tangan menulisi spanduk dengan cat dan kuas belum punah, padahal kios cetak digital bertebaran.

▒ Lama baca < 1 menit

Spanduk manual nasi goreng Bu Sadiah di polder pangkalan CH Jatirahayu, Pondokmelati, e

Mata kita terbiasa dihadang beraneka gambar hasil cetak digital di luar ruang. Jangankan saat kampanye pemilu, pada hari biasa pun hampir semua warung memasang spanduk hasil cetak digital, demikian pula maklumat RT dan RW. Namun spanduk warung bakmi dan nasi goreng Bu Sadiah tetap menggunakan hasil kerja tangan, dengan kuas dan cat.

Spanduk manual nasi goreng Bu Sadiah di polder pangkalan CH Jatirahayu, Pondokmelati, e

Bu Sadiah, perempuan dari Bangkalan, Madura, Jatim, pindah ke lokasi baru beberapa bulan lalu karena warung sebelumnya tergusur proyek polder di Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek. Dia pun kemudian memasang spanduk.

Spanduk manual nasi goreng Bu Sadiah di polder pangkalan CH Jatirahayu, Pondokmelati, e

Hal yang menarik dari spanduk plastik itu adalah jejak pensil untuk grid penulisan, agar tulisan tak mendaki maupun merosot. Selain itu supaya tulisan sesuai proporsi bidang. Bukankah kita sering melihat poster maupun spanduk hasil kerja manual yang makin ke kanan makin ramping hurufnya? Ibarat kata, bermula dari huruf wide, lalu ke reguler, kemudian ke semicondensed sampai akhirnya extracondensed.

Spanduk manual nasi goreng Bu Sadiah di polder pangkalan CH Jatirahayu, Pondokmelati, e

Saya belum mencari tahu perbandingan biaya spanduk ini jika dibandingkan yang dikerjakan di komputer lalu dibawa ke kios cetak digital. Namun bagi saya ini nyeni, menyangkut kerajinan tangan ketika layanan teknologi memberikan banyak kemudahan. Lebih mudah mencatat orang yang dapat mendesain di komputer, bahkan di ponsel, ketimbang mencari penulis spanduk dengan cat dan kuas. Kini spanduk pecel lele pun menggunakan hasil cetak digital. Demikian pula dekorasi bak truk.

Saya hanya membayangkan keasyikan si penulis, setiap selesai satu baris dia akan mundur, mengambil jarak, lalu mengamati hasil, sambil sesekali memiringkan kepala, dan jika perlu berkacak pinggang. Dalam cetak digital, begitu tombol cetak pada layar ditekan, petugasnya bisa keluar untuk merokok dan bermain ponsel.

5 Comments

junianto Selasa 21 November 2023 ~ 14.26 Reply

Andai ini di lingkungan saya, pasti segera didatangi pendukung caleg, kemudian (jika pemilik tak menolak) diganti spanduk hasil cetak digital luar ruang bertuliskan nama warung dan menu-menunya yang dihiasi nama dan gambar besar sang caleg.

Pemilik Blog Selasa 21 November 2023 ~ 19.18 Reply

Calegnya mbayar nggak? Ada kontrak dipasang berapa lama?
Kalau masih ada sisa bidang, boleh dipasangnya spanduk caleg lain gak?

junianto Selasa 21 November 2023 ~ 19.46 Reply

Halah, calegnya mbayar pakai angin.

Pemilik Blog Selasa 21 November 2023 ~ 21.12

Berarti selalu masuk angin lalu glègèken

Tinggalkan Balasan