Peti jeruk ini saya foto di depan pintu gudang toko buah premium di luar Jakarta Timur pada 2010. Itu jeruk Israel. Disebut juga jeruk Jaffa. Pada awal internet masuk ke Indonesia, modem untuk koneksi dial up juga buatan Israel.
Kenapa tak ditentang melalui BDS (boikot, divestasi, dan sanksi)? Tergantung sikon geopolitik. Saat ini bencana kemanusiaan di Gaza memberikan dorongan warga dunia untuk bersikap dan berbuat.
Faktanya kita tak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan memang tidak perlu kecuali Palestina merdeka secara penuh. Sila baca paragraf pertama UUD 1945.
Adapun produk Israel yang masuk melalui negeri perantara sebenarnya dari dulu dapat kita boikot dengan gerakan sipil.
Bagaimana dengan pembelian oleh pemerintah malalui kerja sama intelijen RI dan Isreal? Terlalu panjang untuk diulas di NPL, tapi ada baiknya sila baca BBC Indonesia (2017). Begitu pun ihwal kerja sama intelijen dua negeri melalui Singapura yang selama ini antara jelas dan tak jelas, sila baca sumber lain.
Saya belum memeriksa paspor yang masih berlaku di keluarga saya, adakah cap “berlaku di seluruh dunia kecuali Israel”. Faktanya, orang Indonesia bisa berwisata di Israel terutama Yerusalem, kota sengketa Israel dan Palestina, yang dihormati penganut agama Yudaisme, Kristen, dan Islam. Sila lihat info latar di BBC Indonesia (2018) dan Kemlu RI (saat Covid-19).
Adakah tokoh Israel yang pernah ke Indonesia? Ada. PM Yitzak Rabin, kunjungan tak resmi, diam-diam, diterima Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta (1993). Pers Indonesia gamang memberitakan kunjungan 1,5 jam itu padahal Reuters dan AP sudah mengabarkan. Maka malam harinya Setneg dan Bakin mengumpulkan para pemred di aula Gedung Sapta Pesona Indosat, memberikan penjelasan.
Kepentingan Rabin, sebagai penandatangan perjanjian damai Israel dan PLO, adalah memohon Indonesia, sebagai pemuka OKI dan Gerakan Non-Blok, untuk membantu Yasser Arafat. Rabin tewas dibunuh seorang ultranasionalis Israel pada 1995 (¬ Tempo, 5/11/2023).
Persoalan Palestina itu rumit namun tak berarti kekejaman bahkan mungkin genosida oleh Israel boleh dibiarkan.
Sekalian melantur, soal Pilpres 2024 juga menyangkut kepentingan Amerika dan kemudian Israel. Muncul spekulasi manakah paslonpres yang bakal lunak terhadap bisnis AS dan cenderung mendukung proyek Washington untuk makin mendekatkan Israel dengan dengan sejumlah negeri Arab sehingga Palestina akan terabaikan? Obrolan di pangkalan ojek menyebut, AS siap meningkatkan bantuan eh kerja sama militer dengan paslonpres yang mengarah ke sana. Tetapi ini gosip tak bermutu, jangan Anda pedulikan.
Yahudi yang anti-Israel, anti-Zionisme, maunya hanya ada Palestina