Saya bisa makan pisang kepok mentah. Dengan syarat kepoknya sudah matang, kuning kulitnya, dan bukan kepok untuk pakan burung. Kepok yang saya doyan, tapi tak lebih dari sebatang itu, kalau matangnya pas lalu digoreng serasa ada madunya.
Di kawasan saya sulit memperoleh pisang kepok enak yang bukan pakan burung. Maka ada sobat istri saya setiap kali mendapatkan kepok enak langsung mengirimkan via Gosend. Di rumah kami kiriman tersebut dapat menjadi pisang rebus maupun pisang goreng.
Dulu, selama di Salatiga, Jateng, sejak SD hingga kuliah kalau pas pulkam, tugas saya adalah mengambil pisang kepok dan pisang lain yang matang pohon, kadang berdua dengan ibu saya. Istilah Ibu adalah negor gedhang (menebang pisang). Padahal saya memotong tangkai tandan dengan memanjat pakai tangga, kadang harus naik genting. Setelah itu baru menebang batang yang tingginya empat meter lebih.
Karena pisangnya matang pohon, ada saja buah bahkan tandan yang sudah digado codot. Adapun pisang yang tampak paling matang dan utuh saya makan. Cukup satu. Saya seperti codot.
Selain itu, dalam setiap tandan pisang matang pohon ada saja sarang burung, biasanya emprit, kadang telurnya sudah menetas, ada piyik mencicit. Tak tega juga. Sarang saya pindakan ke tandan lain. Tetapi tampaknya induk burung ogah mengunjungi sarang itu.
2 Comments
Ada tersedia gedhang kepok godhog di kedai istri saya.😁 Silakan dinikmati nanti suatu ketika.
Siap kenyang mencobai semua 🙏
#nggragas