Selebaran promo universitas dalam keranjang

Lumrah jika perguruan tinggi berpromosi menjaring pendaftar. Ini bagian dari pemasaran. Emang nggak boleh?

▒ Lama baca < 1 menit

Selebaran promosi Universitas Ipwija Jakarta

Dalam keranjang saya ada selebaran promosi Universitas Ipwija, Jakarta, bercampur dengan selebaran rutin dari First Media. Baru pertama kali ini saya beroleh selebaran dari perguruan tinggi (PT). Salahkah lembaga pendidikan melakukan langkah pemasaran? Tidak.

Selebaran dari lembaga kursus setir mobil sampai program studi S2 tak berbeda dari iklan mereka di koran, situs berita, bilbor, dan lainnya. Bentuk yang paling awal adalah pengumuman pendaftaran dengan tata letak bersahaja di koran. Tetapi sekarang koran makin langka.

Selebaran promosi Universitas Ipwija Jakarta

Maka selebaran dari Universitas Ipwija (dulu: STIE Ipwija) dalam keranjang saya bercampur dengan selebaran lain. Jika datangnya hari lain, selebaran dari PT akan bercampur dengan selebaran dari Burger King dan lauk mangut lele dari katering. Sama-sama menawarkan dagangan.

Tetapi maaf, kata dagangan terasa kurang pas untuk lembaga pendidikan. Disebut menawarkan produk dan layanan mungkin juga kurang santun.

Entahlah sebutan apa yang pas. Mungkin cukup disebut menawarkan program studi. Dalam aneka pameran pendidikan di SMA, perguruan tinggi domestik dan agen pemasaran studi mancanegara juga menyewa lapak. Ada petugas informasi. Ada brosur.

Baiklah, pendidikan bukanlah bisnis. Kalau kursus menjahit dan mengelas mungkin tergolong pengajaran atau pelatihan, bisa sepenuhnya bisnis atau bisa juga tidak karena merupakan program badan nirlaba. Nah, meskipun bukan bisnis, TK partikelir hingga PT swasta butuh murid.

Murid hanya datang kalau mendapat pemberitahuan. Sesimpel itu. Seperti pengumuman dari posyandu RW untuk setiap ibu dari balita agar mereka datang dengan bayinya.

Selebaran promosi Universitas Ipwija Jakarta

Tetapi untuk lembaga pendidikan berarti harus membayar, bukan? Maka salahkanlah semua lembaga pemberi beasiswa kenapa hanya aktif menyasar mereka yang sudah diterima. Maksud saya beasiswa yang bukan untuk studi lanjut tetapi beasiswa untuk mencegah orang jebol atau jebling dari strata satu.

2 Comments

junianto Kamis 14 September 2023 ~ 20.29 Reply

Kalau bikin selebaran Warung Selat Mbak Lies efektif nggak ya?

Pemilik Blog Jumat 15 September 2023 ~ 00.17 Reply

Kayaknya pake medsos saja, untuk orang luar kota. Lha kan sudah misuwur, Lik?

Tinggalkan Balasan