Cara pamer foto sebelum era digital dan medsos

Album foto hard cover pun dibawa ke kampus untuk pamer suasana akad nikah dan resepsi pernikahan anggota keluarga.

▒ Lama baca < 1 menit

Cara pamer foto sebelum era digital dan medsos

Lusia Hallyu sudah kelas satu SMA, ikut omanya menengok Kamsi yang tidak sakit hanya kecapaian. Setelah kenyang mengamati foto di dinding, dia menanya Kamsi, “Oma Uti, dulu di zaman motret pake film, kalo mau ng-share foto gimana caranya? Kan belum ada IG dan FB?”

“Ya tinggal tunjukin, Lus cantik. Atau dikirim lewat pos. Kalo Oom Kamso tiap hari raya bikin kartu ucapan, isinya foto hitam putih keluarga lagi santai, nggak dandan buat pose,” sahut Kamsi.

“Ada cara lain nggak?”

“Tanya aja Oom Kam.”

Lusiana menghampiri Kamso yang sedang memperbaiki kotak kayu pinball, mirip mainan masa kecilnya, dan menanya, “Gimana dulu Oom Kung?”

“Tadi udah dibilang Oma Uti, kan? Cara lain ada sih, Lus,” jawab Kamso.

Gadis ceria itu penasaran. Lalu Kamso katakan, “Bawa aja album foto dari lab cuci cetak ke sekolah atau tempat kerja.”

“Ih, repot amat ya.”

“Zaman aku kuliah, temen cewek yang ortunya habis punya gawe mantu malah bawa album foto hard cover yang gede itu ke kampus, ditunjukin ke sesama cewek. Mereka pada ngamatin baju pengantin dan seragam keluarga, sekalian komen naksir kalo cowok dari keluarga besan ganteng-ganteng.”

Lantas Lusiana menanya Kamsi,”Oma Uti juga gitu?”

“Iya dong. Normal,” jawab si Oma.

“Bahkan,” kata Kamso, “setelah kami nikah, album foto liburan pasti raib, ada di tas Oma Uti, buat dipamerin di kantor, tempat senam, sama entah di mana lagi. Hahaha! Kesian ya, Lus? Sampe segitunya effort buat pamer atas nama sharing. Aku sih belum pernah…”

Kamsi segera melemparkan remasan tisu ke suaminya.

¬ Gambar praolah: Beauton Art (Zebra Girl)

2 Comments

junianto Selasa 5 September 2023 ~ 21.44 Reply

Semoga Oma Uti ndang mari larane eh kesele.

Pemilik Blog Selasa 5 September 2023 ~ 22.35 Reply

Semoga. Usia tak berbohong 🙈

Tinggalkan Balasan