Kalau disebut roti palsu bukan karena barang ini adalah roti yang memalsukan merek tetapi karena tidak dapat dimakan.
Saya memotret dan mengeposkannya pada 2014 saat blog ini masih saya kunci dari mata publik.
Roti-rotian ini saya jepret di kedai kopi Monolog, Plaza Senayan, Jakpus. Kini saya membayangkan jika ada rak atau meja dalam rumah dihias roti tipuan ini. Ditaruh di ruang tamu mungkin lebih sip. Anak kecil yang diajak orangtuanya bisa saja tak sabar lalu minta. Atau orangtuanya sakit maag dan perutnya sudah menagih.
2 Comments
Sekian tahun silam istri saya menghiasi kedainya di Solo dengan beberapa roti-rotian. Sebagian saya beli di sebuah toko di Surabaya — saat itu saya bekerja di Surabaya. Setelah roti-rotian itu jadi buruk rupa karena usia, istri saya tak menggantinya dengan barang yang sama. Sudah bosen.😁
🤭🤭🤭🤭🤭