Tujuh kenangan saya sebelum ada internet

Dulu media kertas sangat penting. Fotokopi, faks, dan telegram adalah bagian dari berkas jeluang.

▒ Lama baca < 1 menit

Tujuh kenangan saya sebelum ada internet

Kali ini saya tergelitik menanggapi prompt harian WordPress. Sebelum saya dapat mengakses internet, padahal sudah tahu tetapi barangnya tidak ada, maka saya…

  1. Untuk pribadi maupun pekerjaan sangat tergantung pada buku, majalah, koran, dan aneka info tercetak
  2. Saya tergantung pada fotokopi sehingga meja kerja saya penuh kertas, dan semua sejawat saya tahu cara mengoperasikan Xerox
  3. Saya juga tergantung pada mesin faksimil untuk mengirim maupun menerima informasi
  4. Karena saat itu belum punya ponsel — kalaupun punya, layanan SMS lintas operator belum ada — saya masih mengirim kartu Lebaran dan Natal, dan tentu menerimanya, sehingga terbiasa melihat prangko, dan tentu familiar dengan kantor pos
  5. Saat masih mahasiswa, saya relatif sering ke kantor Telkom untuk interlokal dan kirim telegram karena di keluarga saya telegram tak identik dekan kabar duka
  6. Saya masih memotret dengan film, untuk pribadi maupun pekerjaan, sehingga di rumah punya album foto dan kantong film negatif
  7. Biaya telepon lebih boros, ya di rumah, ya telepon kartu, ya pemotongan gaji di kantor untuk interlokal pribadi, bahkan setelah punya ponsel pada 1997, karena belum ada VoIP

¬ Gambar praolah: Bukalapak

9 Comments

junianto Kamis 1 Juni 2023 ~ 15.02 Reply

Saya nitip satu, ya, Paman : kirim foto, hasil liputan di Solo, ke kantor Surabaya pakai kurir anak OB kantor Solo.

Pemilik Blog Kamis 1 Juni 2023 ~ 21.14 Reply

Oh naik apa dia?
Saya dan teman dulu kalo liputan di Bandung nitip film via sopir 4848, janjian sama orang ktr Jkt yang ambil ke agen 4848 di Jalan Prapatan.
Kalo luar kota yang ada bandaranya ya nitip film via awak pesawat, orang kantor Jkt janjian di bandara. Dulu media kan dikit

junianto Kamis 1 Juni 2023 ~ 23.10 Reply

Naik bus jurusan Solo-Surabaya turun terminal, di terminal sudah ditunggu kurir dari Mabes Surabaya. Setelah ngasihkan foto, kurir saya langsung ngebis pulang ke Solo.

Pernah juga saya titip ke awak bus, lalu kurir kantor ngambil ke awak bus tersebut di terminal.

Pemilik Blog Jumat 2 Juni 2023 ~ 20.09

👍Yeah, sesuai sikon saat itu. Teman saya wartawati Nova di Surabaya sudah biasa ngebut naik motor nitip film ke Juanda.

junianto Sabtu 3 Juni 2023 ~ 14.37

Era wartawan militan, zaman wartawan harus (dan senang) ke lapangan.

Pemilik Blog Sabtu 3 Juni 2023 ~ 20.29

Dalam idiom lawas, sol sepatunya yang trèpès karena banyak jalan, bukan pantatnya karena banyak duduk 🤭

Jagawana Kimi Rabu 31 Mei 2023 ~ 17.03 Reply

Aku masih mengalami semua itu, Paman. Hahaha. Aku sudah tua juga ternyata. Wkwkwk.

Pemilik Blog Rabu 31 Mei 2023 ~ 17.28 Reply

Lbh lbh junior dari Insanayu juga lbh tua dari di bawahnya 😁

Tinggalkan Balasan