Urusan pajak kendaraan dan STNK itu bisa simpel dan bisa ribet. Yang paling simpel, pasrah bongkokan ke orang atau biro jasa. Begitu juga mengurus BPKB untuk mutasi dan balik nama. Untuk pajak kendaraan tahunan ada tiga opsi dari repot ke mudah: ke kantor samsat (antre lama), ke layanan keliling (lebih lekas), dan membayar secara daring (lebih fleksibel).
Saya dua pekan lalu mencoba membayar secara daring dari Tokopedia. Mudah, tak terikat jam kerja samsat. Tetapi tanda bukti lunas harus diambil, dengan tenggang waktu sampai 30 Mei 2023. Kemarin saya ke kantor Samsat Bekasi. Ada loket khusus untuk yang sudah lunas via daring. Lima menit beres.
Tahun lalu saya ke kantor samsat, lama mengantre, untung ada jasa pengisian formulir. Tahun sebelumnya tanpa antre, saya membayar di layanan keliling di Bekasi Cyber Park.
Nah, tadi saya memfotokopi tanda bukti lunas ke dekat rumah sekalian membeli kantong STNK. Harga kantong Rp2.000. Maka saya pun mencari info seputar kantong STNK. Ternyata malah dapat temuan lain.
Harga kantong STNK itu beragam. Kios fotokopi dan ATK bisa memilih untuk mengulak yang lebih murah. Ada juga kantong plastik yang bercap logo polisi. Aneh juga, barang resmi kok diijual bebas. Seperti emblem dan tanda pangkat polisi juga dijual bebas.
Lalu menyangkut barang resmi ada pula kertas khusus untuk merekam gesekan nomor mesin dan rangka kendaraan. Sebelum ada lokapasar saya tak tahu ke mana membeli kertas gesek ini.
Yang paling aneh, di lokapasar ada formulir STNK kosong bahkan jasa pengisian formulir, dengan nomor acak, juga ada. Lalu saya pun teringat orang-orang sok gagah yang pakai pelat nomor polisi palsu. Kalau saya mau bikin STNK dan pelat RI 1 dan RI 3 pasti dianggap cari masalah ya? Mana untuk Avanza dan Xenia edisi 2003 pula.
Oh ya, ini soal lain. Yang disebut STNK dalam plastik, umumnya dalam dompet kunci, bahkan setelah mobil tak mengenal kunci kontak, berisi dua lembar. Yang pertama ya STNK itu, berlaku lima tahun. Lalu yang kedua adalah tanda bukti pelunasan pajak kendaraan, berlaku setahun. Maka saban tahun lembar kedua selalu baru, sedangkan STNK selalu njlekithut karena terlipat selama lima tahun.
Supaya STNK agak mulus, sehingga mudah dimasukkan ke dalam plastik, saya menyetrika kertas itu. Ribet amat? Saya kadang jadi wong ribet karena terpaksa. Tetapi menyetrika plastik STNK belum saya coba.
6 Comments
Untuk bayar pajak dan STNK tahunan saya manfaatkan “Samsat cepat” dan layanan (mobil) keliling. Meski antre, pelayanannya lekas seperti dibilang Paman. Pernah bayar online via Indomaret gara-gara waktu sangat mepet, dan agar tidak telat satu-satunya jalan via online. Bagi saya ribet, karena sesudah itu harus ke kantor Samsat/Samsat cepat/layanan keliling untuk mengambil bukti pelunasan lembar kedua.
Untuk pajak dan STNK lima tahunan harus ke kantor Samsat Solo. Antre agak lama untuk urusan gesekan noka-nosin dan pengambilan pelat nomor di luar gedung utama. Sedangkan saat di loket dalam gedung relatif cepat meski yang antre banyak, dan harus ke beberapa loket, termasuk loket penyerahan STNK. Ribet karena pakai fotokopi (saya lupa apakah BPKB dan STNK dan KTP, atau hanya satu atau dua dari tiga dokumen tersebut).
Khusus trail hitam saya, selalu lewat biro jasa karena STNK masih atas nama orang lain, nopol Kabupaten Sragen, dan tiada KTP asli pemilik lama. Biaya tambahan Rp 60 ribu untuk ongkos nembak KTP. Itu saja, tanpa beaya jasa lain.
Tentang harga kantong STNK, sama, di Solo juga Rp 2.000.
Itulah birokrasi.
BTW kenapa trail gak balik nama, misalnya ke saya?
Lha ini malah mau dijual, kok.
*Serius
(((Menyeterika plastik STNK!)))
* Tanda penthung☝ dari saya.
Yang penting jangan menyetrika stiker hologram di STNK, mungkin bisa lènyèt.
😁