Dua teman saya, yang satu golput sekian kali, yang satunya lagi belum jelas akan memilih capres siapa, dalam kesempatan berbeda menanya saya, dengan pembuka kalimat sama: “Aku masih bingung….”
Rupanya mereka bingung soal nama yang benar untuk koalisi pengusung Anies Baswedan. Ada berita yang menyebut “koalisi perubahan”, dan ada pula “koalisi perubahan untuk persatuan”, disertai singkatan KPP. Pertanyaan mereka: manakah yang benar?
Mungkin ada yang bilang ini soal komunikasi. Sudah sebulan koalisi terdeklarasikan sebagai Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Nyatanya ada judul berita β ya, judul; bukan teks isi βyang hanya memuat Koalisi Perubahan dan ada pula Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Bagi saya, pernyataan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman sudah jelas. Ada soal nama lengkap dan branding.
Kata Sohibul, pihaknya mempersilakan jika publik tetap menggunakan nama Koalisi Perubahan, “Silakan aja. Tapi resminya ada itu (Koalisi Perubahan untuk Persatuan).” (Β¬ TvOne).
Kenapa berubah nama tak seperti di awal, bukan urusan saya menjelaskan. Lha memangnya saya jurkam? Eh, itu istilah jadul ding. Tetapi istilah buzzer kadung buram di benak publik. Kalau ditambahi “bayaran” jadi butek. Kalau menyebut diri pendengung dikira tawon.
3 Comments
Tentang tawon, saya malah jadi ingat Sting, yang sejak beberapa waktu lalu tiap malam saya nikmati lagu-lagunya di YouTube via ponsel pakai penyuara telinga agar tidak menganggu istri yang tidur di sebelah saya.
Mohon maaf jika OOT. π
Sudah nyetel Stinky?
π