Sudah biasa jika sebuah keluarga ke luar kota, meninggalkan rumah kosong, lalu menitipkannya kepada tetangga. Tadi malam saya dititipi rumah. Ungkapan “Titip rumah, ya” itu mempunyai dua makna.
Pertama: sebagai pelengkap berpamitan. Tetapi itu bukan basa-basi bagi pemilik rumah maupun tetangganya. Kalau ada tamu kecele, atau barang antaran kurir tanpa penerima, tetangga yang ketitipan akan menangani. Tanpa dirembuk sebelum berangkat pun mereka sudah saling tahu.
Kedua: memasrahkan rumah dengan menitipkan kunci gerbang dan pintu depan. Ini bentuk kepercayaan — tak hanya saat mudik Lebaran. Itu pula, seperti biasa, yang saya alami tadi malam.
Salah satu tujuan misalnya ketika rumah kemasukan tikus atau kucing lalu mengacaukan isi, tetangga dapat turun tangan. Kalau lampu luar tanpa sensor ataupun pengatur waktu, berarti tetangga dengan suka rela selalu menyalakan dan mematikan.
Kadang secara sukarela, kalau cuaca sangat panas sehingga tanaman hias merana, tetangga pun menyirami. Kalau ada kolam ikan ya sekalian mengempani. Sebagai orang yang ketitipan, saya juga pernah memanfaatkan carport tetangga yang pergi untuk memarkir mobil saya karena kami kedatangan tamu dari luar kota. Permisi kami lakukan via CCTV yang terhubung ke ponsel tuan dan nyonya rumah.
Soal lumrah sih. Apakah terjadi di setiap tempat?
Tentu tidak. Beda lingkungan beda kebiasaan, pun beda kebutuhan serta solusi. Di apartemen dan kluster perumahan sudah ada sistem keamanan andal, bahkan misalnya warga seisi menara dan kluster pergi semua, pasti aman.
Di lingkungan tempat bermukim Anda mungkin beda lagi. Di lingkungan saya, setiap warga yang mudik dan meninggalkan rumah kosong melaporkan diri ke pengurus RT.
4 Comments
Mas Antyo niy kemungkinan besar adalah seorang tetangga yang baik. Sampai rutin dititipin kunci saat mudik. 🥰
Lingkungan pertetanggaan kami baik kok, Mbak 😇🙏
Rumah kosong ditinggal mudik bikin ingat saya saat jadi reporter di Solo sekitar 25 tahun silam. Tiap Lebaran, ada saja rumah kosong ditinggal mudik yang kemudian dibobol pencuri.
Yah begitulah. Peronda juga butuh libur. CCTV bukan jaminan, cuma bisa mereka orang bertopi dan bermasker