Komik pada amplop studio foto

Pada masa jaya cuci cetak film, amplop studio bergambar artis. Setelah era fotografi digital, amplop dihiasi komik.

▒ Lama baca < 1 menit

Komik dalam amplop studio foto Duta Yogyakarta

Akan lebih menarik jika amplop studio foto Duta, Yogyakarta, ini dilihat setelah 20 tahun terhitung sejak 2014. Artinya tahun 2034. Satu dasawarsa setelah seabad Proklamasi RI. Tentu dengan catatan misalnya ada yang peduli.

Kenapa terhitung sejak 2014? Amplop berisi CD foto, dengan pemesan atas nama ibu saya (kini 90 tahun), ini bertanggal 11 Juni tahun itu. Apa isi CD saya belum memeriksa karena pembaca CD eksternal saya entah ke mana. Dalam komik amplop ada penutup adegan 20 tahun kemudian.

Komik dalam amplop studio foto Duta Yogyakarta

Saya tak tahu apakah komik ini edisi 2014 atau beberapa tahun sebelumnya. Tetapi bagi saya menarik: studio foto tak memuat gambar artis. Duta, demikian pula Artha, adalah saksi masa jaya fotografi berfilm, berwarna, dengan proses cuci dan cetak dengan mesin yang setengah jam selesai. Kedua studio bermesin itu ada sejak 1970-an.

Seiring pertumbuhan fotografi digital, semua pemroses-pencetak film dan foto tinggal menjadi studio pemotretan dan pencetak berkas foto digital. Jaringan Fuji Image Plaza akhirnya sempat menjadi 7 Eleven dengan izin usaha bukan minimarket melainkan restoran. Lalu akhirnya bisnis jajanan dan wedangan Modern Group itu tutup.

Komik dalam amplop studio foto Duta Yogyakarta

Kembali ke soal amplop. Taruh kata komik itu keluaran 2014, kamera dalam komik masih menggunakan kamera saku digital berlayar LCD. Bukan ponsel. Padahal tahun itu sudah ada iPhone dan Android. Resolusi gambar, terutama Android kelas terendah, memang belum sebagus sekarang.

Komik dalam amplop studio foto Duta Yogyakarta

Duta merekam proses transisi peralihan foto kertas ke foto dalam layar dengan mengingatkan dua cara, melalui bingkai paralel ke bawah: pada akhirnya berkas digital yang penting harus dicetak. Berkas lunak menjadi berkas keras.

Dalam latar hari ini, komik Duta mungkin aneh pribumi digital. Kini sudah lumrah jika foto almarhum atau almarhumah terbingkai dalam ukuran di atas 10R dengan segera dapat menemani peti jenazah. Arsip dalam ponsel, pun media sosial, dengan bantuan aplikasi gambar, termasuk yang berbasis AI, dapat melakukannya untuk segera dicetak di layanan digital 24 jam.

4 Comments

junianto Kamis 30 Maret 2023 ~ 18.05 Reply

Tentang Duta Foto yang di Jalan Urip Sumoharjo (atau Jalan Solo) Yogyakarta, saya punya kenangan tersendiri. Saya lupa tahunnya, tapi kayaknya sebelum 1998, saya keroyo-royo datang ke sana dari Solo demi membeli sebuah kamera karena hasutan beberapa kawan fotografer yang menyebut harga kamera di Duta jauh lebih murah daripada di Solo.

Pemilik Blog Jumat 31 Maret 2023 ~ 21.43 Reply

Terbukti lebih murah nggak?

junianto Jumat 31 Maret 2023 ~ 22.58 Reply

Lebih murah, tapi saya lupa angkanya karena sudah luama byanget.😁

Pemilik Blog Sabtu 1 April 2023 ~ 18.28

Kameranya masih?

Tinggalkan Balasan