PR kehumasan Ditjen Pajak dan Kemenkeu

Orang pajak tak taat pajak itu semprul sontoloyo. Apakah mungkin akan terjadi pembangkangan sipil?

▒ Lama baca < 1 menit

Orang pajak tak taat pajak itu semprul sontoloyo

Salah, jika Anda menduga saya membedah masalah, kemudian membuat proyeksi, bahkan rekomendasi, untuk tim komunikasi Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Kehumasan bukan kompetensi saya. Orang-orang Lapangan Banteng lebih paham peta masalah sentimen negatif masyarakat terhadap isu perpajakan.

Cuitan admin Ditjen Pajak di Twitter hari ini, berisi pengingat formulir SPT Tahunan Pribadi, mendapatkan sambutan pahit, sengak, sinis, bahkan kasar.

Sebagai praktik komunikasi, cuitan itu wajar. Rutin setiap akhir Februari sampai selama Maret, karena akhir Maret adalah tenggat pelaporan SPT.

Secara situasional, cuitan Ditjen Pajak itu menjadi tidak pas karena tak sesuai dengan emosi publik. Dengan banyaknya respons negatif, admin sampai tak menjawab pertanyaan serius, misalnya SPT untuk notaris, yang tak ada hubungannya dengan buntut kasus pidana anak Rafael Alun Trisambodo maupun klub motor besar Belasting Rijder di bawah Dirjen Pajak Suryo Utomo.

Apakah kejengkelan publik akan berbuah pembangkang sipil, menolak membayar pajak?

Sejauh ini saya tak merasakan gelagat itu. Entah besok kalau arah titik didih bisa dinaikkan. Tetapi untuk mencapai itu butuh sekian faktor determinan, antara lain ketidakpuasan nasional terhadap pemerintah. Padahal selama ini kepuasan terhadap kinerja administrasi Jokowi cukup tinggi, hampir 70 persen.

Dari sisi keawetan isu ketidakpatutan pegawai tinggi perpajakan, saya menduga seperti kasus besar lain akan meredup. Ketika Juliari Batubara mengorupsi bantuan sosial selama pandemi, publik meradang, tetapi setelah itu ya perhatian terbelokkan hal lain.

Begitu pun dalam kasus korupsi Ahyudin di ACT, setelah jatuh vonis maka orang ramai mengomentari permohonan dia untuk dibebaskan, lalu irama kehidupan kembali normal.

Bahkan untuk kasus Sambo pun akhirnya publik bosan mengikuti persidangan, cukup menunggu putusan berkekuatan tetap.

Di tengah banjir informasi, isu silih berganti, diselingi aneka berita ringan aneh sampai kabar seputar seleb. Tak ada isu awet.

*) PR yang saya sebut dalam judul adalah pekerjaan rumah, bukan public relations

**) Bukan posting berbayar maupun titipan

Sri Mulyani itu orang luar

Orang bijak eh pajak taat pajak

2 Comments

junianto Kamis 2 Maret 2023 ~ 08.35 Reply

Ngakak, baca komentar agar Mbak Admin Ditjen Pajak sebaiknya membagikan informasinya itu ke grup WA kantornya saja.

Pemilik Blog Kamis 2 Maret 2023 ~ 15.35 Reply

Saya suka humor yang itu. Lucu, dalem, alus, tapi makjleb 😁👍

Tinggalkan Balasan